Tumbuh Kembang

Pentingnya Fase Merangkak pada Bayi

Barangkali Anda berpikir bahwa merangkak hanya merupakan salah satu tahap yang terjadi pada kehidupan seorang bayi, dari hanya dapat berbaring hingga mampu berdiri dan akhirnya berjalan. Anda mengira tidak menjadi masalah jika tahap merangkak baru terjadi belakangan, atau malah terlewat sama sekali.
Namun, para pakar mengatakan, merangkak adalah tonggak perkembangan yang penting bagi bayi. Ketika bayi tidak melalui fase merangkak dengan menggunakan tangan dan lututnya, mereka kehilangan banyak peluang untuk mengembangkan kekuatan tubuh bagian atasnya. Akibatnya, otot-otot tubuh bagian atasnya melemah.
"Merangkak itu bisa membantu menguatkan tangan, pergelangan tangan, siku, dan pundak, karena bayi harus terus mengaktifkannya untuk menyangga berat badan," papar Felice Sklamberg, terapis okupasi anak di New York University's School of Medicine.
Menurutnya, karena bayi yang tidak merangkak tidak sekuat bayi yang terbiasa merangkak, mereka jadi lebih sulit mentas dari kolam renang, memanjat-manjat, atau bangkit dari lantai.
Melewatkan tonggak perkembangan ini juga bisa memengaruhi kemampuan anak untuk memegang pensil atau peralatan makan. Sebab, penggunaan berat badan saat merangkak membantu melengkungkan dan meregangkan ikatan sendi-sendi pada pergelangan tangan dan lengan, yang dibutuhkan untuk melatih motorik halus.
"Selama fase merangkak, sendi-sendi pada pangkal ibu jari dilebarkan ke dalam jangkauan geraknya. Itu sebabnya bayi yang tidak merangkak kelak tulisan tangannya lebih berantakan," tambah Mary Benbow, pakar perkembangan tangan anak.
Merangkak juga merupakan tahapan untuk melatih koordinasi, dengan menggunakan lengan dan kaki dalam gerakan timbal-balik, demikian menurut Jane Case-Smith, direktur divisi terapi okupasi di Ohio State University's School of Allied Medical Professions di Columbus.
"Ketrampilan inilah yang digunakan dalam aktivitas seperti berpakaian, makan sendiri, dan olahraga. Anak yang melewatkan fase merangkak biasanya lebih sulit mengejar ketertinggalannya," jelas Case-Smith.
Dengan merangkak, bayi juga belajar melalui interaksi dengan tangannya. Melakukan navigasi di lantai juga membantu ketrampilan spasial (mengenali bentuk ruang dan tempat) secara visual. Selain itu kepekaan mengenai kedalaman juga berkembang lebih cepat.
Oleh karena itu, ketika si kecil mulai merangkak, coba dukung tahapan ini dengan memberikan ruang seluas-luasnya bagi anak. Singkirkan barang-barang dari lantai agar dia bebas bergerak. Bila perlu, lapisi lantai dengan matras agar dia nyaman saat merangkak.
Jangan lupa, merangkak secara aktif juga bisa membuat bayi lelah. Pastikan pakaiannya selalu kering dengan mengganti pakaiannya yang sudah lembab karena keringat. Keringkan tubuhnya dengan handuk, lalu beri bedak bayi agar lebih segar. Si kecil pasti tak sabar untuk merangkak lagi!

FOTO: MERANGKAK.JPG – HUFFINGTON POST.CO.UK

Kategori:
Tumbuh Kembang

SHARE