

3M MEMBUDAYAKAN bukan lagi MEMBIASAKAN
Diposting pada tanggal: 28-09-2020
30 Likes
Dimasa pandemi ini, untuk tetap sehat sudah menjadi tugas semua orang bukan hanya untuk diri kita sendiri tapi untuk orang disekitar kita, termasuk keluarga kita. Rasanya seperti sudah ingin menyerah karena sudah hamper 6 bulan kita terpaksa #dirumahaja. Saya yang seorang working mom pun terpaksa #workingfromhome sudah 6 bulan terakhir. Dari sejak awal pandemi, membiasakan diri menerapkan protokol kesehatan sudah seperti minum obat, setiap hari harus diingatkan kalau tidak pasti kelupaan. Saya yang notabene-nya tinggal di lingkungan padat penduduk sangat concern dengan keadaan seperti ini terutama pada anak-anak. Di lingkungan saya dianggap zona hijau sejak April hingga akhir Agustus lalu. Sepanjang rentang tersebut, di area ini orang-orang-nya seperti tidak peduli bahwa virus ini benar-benar ada. Anak-anak tetap bermain di lapangan depan rumah, ibu-ibu tetap melakukan senam berjamaah, bahkan tukang odobg-odong keliling dengan asyiknya mengangkut anak-anak keliling komplek.
Bagaimana dengan nasib anak saya? Sedih. Karena saya larang dia keluar rumah. Literally, nggak boleh main bahkan di lapangan kecil depan rumah tempat dia biasa main pasir Bersama anak-anak lainnya. Tapi itu sebelum #NewNormal mulai gencar dikampanyekan. Setelah akhirnya saya menyadari bahwa pandemi ini nggak tahu kapan selesai, saya mengubah pola pikir saya. Saya nggak mau virus ini mengontrol hidup saya, saya lah yang harus mengontrol virus ini. That’s why I decided to bukan hanya membiasakan menerapkan protokol kesehatan tapi membudayakan-nya, termasuk ke kedua anak saya yang berumur 6 tahun dan 11 bulan. Sulit? Sangat sulit. Apalagi di awal-awal pandemi, anak saya yang 6 tahun pun nggak betah pakai masker, apalagi yang bayi. Pakai face shield malah dikira mainan, lepas pasang jadinya. Cuci tangan pun kalau tidak saya teriak-teriak dulu, anak saya pasti lupa cuci tangan. Pun menjaga jarak, awal-awal pandemi anak saya masih santai berkerumun Bersama teman-temannya, kini dia malah yang berani bilang “nggak mau main ah Bun, rame banget di luar, nanti ada Corona.” That’s drop my tears. Pun dengan anak bayi yang belum mengerti apa itu COVID-19, tapi dia semakin kesini semakin betah memakai masker bahkan sekedar jalan-jalan sore keliling komplek. Orang-orang yang melihatnya anteng pakai masker – apalagi kalau ikut Bunda-nya grocery shopping ke mall – langsung amazed melihat ada bayi lucu dan anteng pakai masker sementara saya lihat di sekeliling saya masih banyak anak bayi atau balita dibiarkan tidak memakai masker atau face shield.
Lalu, bagaimana saya sampai ke tahap ini? Berikut tips sederhana saya membudayakan 3M kepada anak-anak saya:
1. Memakai Masker
Contohkan di depan anak kita acara memakai masker yang benar. Jangan pernah sekalipun lupa memakai masker saat berkegiatan dimanapun kapanpun bahkan saat menerima tamu di rumah. Saya pun mengedukasi orang tua saya di rumah untuk memakai masker saat menerima tamu di rumah, jadi anak-anak saya paham benar mengapa harus pakai masker. Jelaskan dengan gampang dampak COVID-19 jika anak lupa memakai masker, as simple as seperti ini “Kalau kamu lupa pakai masker, terus kamu batuk di depan teman kamu, kamu bias lho menularkan batuk ke teman kamu. Nah begitu juga tuh virus Corona. Kakak mau kena Corona?”.Boleh juga sedikit memberi ultimatum seperti “Kakak mau di isolasi sendirian di RS? Bunda kan nggak boleh nemenin kamu kalau kamu kena Corona, makanya pakai masker ya.” Sejak sering mengingatkan anak saya yang besar dengan kalimat-kalimat ini, dia sudah terbiasa memakai masker, bahkan pernah lho dia pulang lagi ke rumah saat saya suruh dia dan ART saya ke supermarket karena lupa pakai masker hihihi…
Untuk anak bayi, saya selalu sugesti dia tiap kali mau tidur, Dengan sugesti, secara tidak langsung terbawa ke alam bawah sadar-nya saat tidur, jadi keesokan harinya saat saya mencontohkan memakai masker di depannya, dia langsung mau, bahkan tanpa memberontak atau menangis. Pun di saat bepergian dia bosan atau masker-nya basah. Saya selalu bilang ke dia “dek, nih bunda pakai masker, kakak pakai, ayah pakai, semua orang pakai (sambal saya tunjuk ke sekelilingnya), entah dia mengerti atau tidak, tapi saya selalu membiasakan seperti itu dan it works! Saya lebih prefer memakai masker ketimbang face shiled pada anak-anak, karena menurut saya kecenderungan droplet menyebar lewat celah-celah face shield itu lebih tinggi daripada pakai masker yang ketat di wajah. Oiya, jangan lupa untuk bayi, investasi pada masker yang bahannya bagus dan breathable ya Moms. Mahal sedikit juga nggak papa dong, kan demi anak.
2. Mencuci tangan.
Bukan sekedar mencuci tangan karena tangan kotor. Sejak awal pandemic, edukasi mencuci tangan tiap kalo habis dari luar walaupun tidak bermain kotor-kotoran pun sudah saya biasakan. Again saya selalu bilang ke anak saya yang besar “Kakak, kalau tidak cuci tangan, artinya kakak bawa virus ke rumah, kakak bisa bikin bunda, ayah, kakek, nenek sakit lho.” That magic words saya ulang setiap kali kita dari luar rumah. Dan sekarang, tiap kali habis main dari luar atau sepulangnya kita dari bepergian, dia selalu cuci tangan bahkan sebelum menyentuh adiknya. Pun saat setelah belanja dari mal, masuk mobil, dia sendiri yang mengingatkan saya “Bun, hand sanitizer mana?” Akh, habit become culture, right!
3. Menjaga jarak.
Dari April sampai awal Agustus lalu, lingkungan saya dinyatakan zona hijau, namun mendadak menjadi zona merah karena ada kasus positif COVID-19 bahkan ketiganya meninggal. Gimana saya nggak shock mendengarnya. Alhamdulilahnya, dari rentang waktu tersebut, saya sudah membiasakan anak saya kalau bermain di luar jangan ikut berkerumun. Saya pun selalu bilang kepada ART yang sering membawa anak saya makan di depan rumah untuk tidak berkumpul dengan ibu-ibu yang sedang ngerumpi. As simple as that. Setidaknya saya dan keluarga sudah terbiasa untuk tidak berkumpul dibandingakan dengan ibu-ibu dilingkungan saya yang mendadak nggak mau lagi ngerumpi dekat-dekat dan tidak pakai masker.
Well, Moms semua. Semuanya memang butuh proses. Saya pribadi pun Lelah tiap kali mau olahraga saja harus pakai masker dan jaga jarak. But that’s the truth we’re facing kan. Yang penting kita tetap sehat dan menjaga orang lain juga sehat, insya Allah kalau semua ini sudah menjadi budaya, 3M udah bukan lagi protokol untuk pencegahan COVID-19 tapi untuk mencegah segala penyakit yang hendak menghampiri kita. Stay healthy and happy ya Mom!