

5 RUTINITAS SEBELUM TIDUR BEBAS GADGET
Diposting pada tanggal: 27-10-2020
28 Likes
Apakah Ibu pernah mengalami kesulitan saat mengajak anak tidur?
Aku sih sering! Memang butuh usaha dan kesabaran ekstra untuk melatih kebiasaan tidur anak agar teratur. Kebiasaan tidur anakku mulai kacau sejak ia sudah mengerti nikmatnya bermain. Kalau malam tidurnya selalu di atas jam 21.00. Padahal, saat berusia di bawah satu tahu, Azura selalu tidur tepat waktu, yakni sekitar pukul 20.00.
Pola tidur anakku yang berantakan kemunginan besar juga karena pola tidurku yang mulai berantakan setahun belakangan ini. Sejak mulai bekerja dari rumah, aku sibuk dengan gadgetku sehingga Azura pun terpapar gadget. Oleh sebab itu, aku mulai perlahan-lahan merubah kebiasaan itu agar anakku tidak sampai di tahap kecanduan gadget.
Nah, dari permasalahan pola tidur tersebut, aku mulai menjalankan rutinitas sebelum tidur yang menyenangkan dan bebas gadget. Berikut 5 rutinitas sebelum tidur yang aku rasa cocok untuk anakku;
1. Bebersih Diri dan Memijat Ringan Tubuh Anak
Sejak usianya 1,5 tahun, aku biasa memandikan Azura sekitar satu jam sebelum tidur. Aku menggunakan sabun mandi dari My Baby yang Bath Telon Plus. Wangi telonnya semerbak. Kami juga tidak pernah absen untuk menyikat gigi bersama-sama. Azura sangat senang menyikat gigi sendiri.
Setelah selesai bebersih diri, aku membalurkan tubuhnya dengan My Baby Minyak Telon Plus Longer Protection dan memijat ringan tubuhnya mulai dari kepala hingga ujung kaki. Rutinitas ini bermanfaat untuk merilekskan tubuhnya pasca berkegiatan seharian. Dilansir dari https://www.alodokter.com/ ternyata memijat bayi juga banyak manfaatnya; membuat anak merasa nyaman dan bahagia, melancarkan pencernaan, membuat tidur lebih nyenyak, menurunkan kadar bilirubin dan meningkatkan bonding antara orang tua dengan anak.
2. Bercanda
Ini bagian favoritku! Setelah bebersih diri dan memijat tubuh Zura, aku juga menaburkan bedak My Baby di beberapa bagian tubuhnya, seperti pada lipatan leher, ketiak dan punggung. Sambil melumuri bedak, aku senang ndusel-ndusel (cuddling) ke tubuh mungilnya. Kemudian, Azura tertawa riang dan kembali menggodaku dengan caranya. Bahagia sesederhana itu ya, Bu.
3. Baca Buku Cerita/Mendongeng/Sekadar Ngobrol Bersama
Sebelum tidur, biasanya Azura minta dibacakan atau membaca buku cerita bersama-sama. Kadang ia baca bukunya sendiri (ngoceh sendiri mendeskripsikan ilustrasi gambar secara detail detail) dan aku membaca bukuku sendiri. Kadang ia tidak mau tidur karena masih ingin membaca buku.
Kalau urusan dongeng, Ayah Zura lebih jago. Mereka berdua biasanya mengarang cerita sendiri tentang Monyet dan Serigala, he-he. Kadang juga kami bertiga ngobrol-ngidul dan bernyanyi bersama, eits… bukan lagu cinta, tapi lagu-lagunya Azura. Iya, lagu-lagunya Cocomelon, Babybus dan lagu anak Islami.
4. Berdoa
Ini paling penting! Rutinitas berdoa sebelum tidur menjadi salah satu saranaku untuk mengenalkan dan memasukkan Tuhan dalam hidupnya Azura. Rutinitas berdoa sebelum tidur juga bermanfaat untuk mengajarkan nak tentang rasa syukur dan kepasrahan kepada Sang Pemilik Hidup. Sebagai seorang muslim, aku, suami dan anakku melafalkan Surah Al Fatihah, Doa Sebelum Tidur dan Surah 3 Qul (Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas) sebelum menutup mata.
5. Menyatakan Cinta
Mengucap ‘I Love You’, memeluk dan mengusap kepala anakku adalah hal wajib dilakukan karena aku merasa itu bahasa cinta yang tepat untuknya. Tak lupa, aku sering kali meminta maaf padanya atas kesalahanku pada hari itu karena jujur saja kadang emosiku meledak begitu saja. Ibu-ibu pasti mengerti bagaimana betapa menyesalnya usai memarahi anak apalagi hanyakarena hal sepele.
Begitulah, Bu, ceritaku kali ini. Sebagai orang tua baru, ibu muda, aku masih harus banyak belajar ilmu pengasuhan anak. Ada berbagai rutinitas positif sebelum tidur yang berdampak baik bagi tumbuh kembang anak. Maka, penting sekali bagi orang tua untuk mengenali karakter, kebiasaan, pola perilaku dan bahasa cinta anak agar anak tumbuh dengan cinta dan kedamaian jiwa. Terakhir, konsisten merupakan kunci dari terciptanya keteraturan.
Semoga kita selalu berusaha menjadi orang tua terbaik untuk anak-anak kita ya, Bu.
Salam hangat, Alfizza Murdiyono