Marella Alexandra Vania Jovita
Cerdas Memanfaatkan Dunia Digital untuk Keluarga Sehat Bahagia
Diposting pada tanggal: 19-09-2020


56 Likes
Era pandemi COVID-19 ini membuat kita menjadi lebih memperhatikan tentang kesehatan baik pribadi maupun keluarga. Di samping itu, perilaku hidup kita pun juga berubah. Tidak bisa dipungkiri, kita jadi lebih mengandalkan dunia digital dalam keseharian kita.
Nah kali ini saya akan berbagi tips memelihara kesehatan dengan memanfaatkan dunia digital khususnya di era pandemi ini.
Sebenarnya, apakah sehat itu?
Sehat menurut definisi WHO adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.
1. NUTRISI
Pertama, dalam mewujudkan kesehatan tersebut, tentu kita membutuhkan asupan nutrisi yang cukup dan berkualitas. Anjuran untuk tetap di rumah saja tentu tidak boleh membuat kita menjadi kurang gizi ya! Jangan lupa, kita dan keluarga, terlebih anak-anak kita memerlukan nutrisi yang baik agar dapat tetap sehat dan bertumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas. Karena itu, manfaatkanlah dunia digital ini untuk berbelanja kebutuhan harian.
Saat ini sudah sangat banyak aplikasi untuk berbelanja online kebutuhan sehari-hari. Hanya saja kita perlu cerdas dalam berbelanja online supaya efektif dari segi kualitas, kuantitas, dan sesuai prioritas kebutuhan.
2. AKTIVITAS FISIK
Selain nutrisi, kita juga tetap perlu berolahraga/aktivitas fisik. Mari kita coba pikirkan olahraga apa yang dapat dilakukan di rumah saja bersama keluarga? Kita juga dapat memanfaatkan dunia digital lho, mulai dari membeli perlengkapan dasar sederhana untuk berolahraga di rumah hingga menonton video tutorial/mengikuti kelas online bersama personal trainer olahraga.
3. UPDATE ILMU KESEHATAN DAN PARENTING
Kelas online juga tidak hanya sebatas untuk berolahraga. Kita juga bisa mengikuti berbagai kelas online untuk parenting maupun update ilmu kesehatan. Saat ini situs maupun artikel kesehatan sudah dapat dengan mudah diakses. Namun, lagi-lagi kita harus cerdas memilih dan memilah ya ibu-ibu! Pilihlah sumber yang memang terpercaya, dari tenaga kesehatan sesuai bidangnya atau bahkan kalau perlu langsung dari jurnal kesehatan. Pilahlah yang mana hoaks, mitos dan mana yang sungguh benar sesuai fakta.
4. SEKOLAH ONLINE
Tidak hanya kita, namun anak-anak saat ini juga terdampak dunia digital. Sekolah terpaksa dilakukan dari rumah dan belajar online. Sebenarnya ada baiknya juga, anak-anak jadi lebih 'melek digital', tapi jangan lupa ini perlu pendampingan orang tua juga. Dampingi mulai dari cara beradaptasi di kelas online, bagaimana supaya tidak bosan, bagaimana mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru, hingga pengaturan internet agar konten dewasa maupun kriminal tidak dapat diakses oleh anak. Selain itu, kita juga perlu membatasi penggunaan gadget pada anak. Berikut rekomendasi screen time menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia):
untuk anak <1 tahun tidak direkomendasikan,
anak 1-2 tahun hanya untuk video-chatting yang didampingi orang tua untuk interaksi dengan keluarga yang sedang berjauhan,
anak 2-6 tahun tidak lebih dari 1 jam,
6-12 tahun tidak lebih dari 1-1,5 jam,
12-18 tahun tidak lebih dari 2 jam.
Dan jangan lupa seimbangkan dengan aktivitas di rumah bersama keluarga (tanpa gadget) dan juga waktu istirahat yang cukup ya.
5. JADIKAN MOTIVASI
Berselancar di dunia digital juga membuat kita 'melek dunia'. Melihat tumbuh kembang anak teman/saudara hingga anak artis yang tidak kenal kita pun, kita bisa "diberi kabar". Kita juga bisa melihat kisah-kisah sukses orang di luar sana maupun di berbagai belahan dunia. Di sini kita juga perlu menjaga pola pikir kita agar dapat menjadikan ini sebagai motivasi, bukan iri maupun kekhawatiran. Contohnya saja: "anaknya kok sudah lancar bicara padahal anak saya usianya sama kok belum bisa ya?" Ingatlah ibu-ibu, setiap anak itu istimewa dan punya kelebihannya masing-masing, jadi tidak perlu membanding-bandingkan ya. Karena dengan membandingkan anak, kita bisa jadi stress dan anak pun juga bisa menjadi tidak percaya diri, minder, tumbuh kembangnya terganggu, bakatnya tidak dapat muncul, dan gawatnya justru malah memicu anak untuk membenci "saingannya" ini.
6. JAGA RELASI
Tidak lupa, gunakan dunia digital untuk juga tetap menjalin relasi dengan keluarga dan sahabat yang saat ini belum bisa bertemu karena anjuran di rumah saja di masa pandemi ini. Meskipun baru berjumpa melalui layar handphone saja, bisa mengobati kerinduan dan membuat kita bahagia kok.
Dengan demikian, tidak hanya sehat fisik yang kita dapatkan dari era digital ini, namun kesehatan mental dan sosial kita juga dapat tetap terjaga baik. Jika kita sekeluarga sehat, pasti kita pun bahagia.

Itulah tadi tips-tips dari saya, semoga bermanfaat untuk keluarga sehat dan bahagia.
Selamat mencoba ya, ibu-ibu cerdas Indonesia :)

Stay Healthy