

Gawai Tak Bisa di Hindari Meski Tak Selalu Buruk tetapi Harus Tetap di Batasi
Diposting pada tanggal: 28-10-2020
34 Likes
Tahun 2020 adalah tahun yang penuh tantangan khususnya bagi kita, para orang tua. Sudah lebih dari 1 semester ini, kita di suruh untuk #dirumahaja untuk kebaikan bersama. Tentu ini menuntut para orang tua melakukan penyesuaian dalam segala hal karena dari sekolah, kerja sampai urusan rumah tangga lainnya semua hal tersebut dilakukan dalam rumah. Anak-anak pun tentu semakin akrab dan fasih dalam hal penggunaan gawai.
Berikut tips & trik saya dalam menyiasati penggunaan gawai yang tepat bagi anak-anak di era dimana teknologi berkembang begitu cepat dan akrab dengan anak-anak:
1. Batasi waktu nya. Saat di era pandemi ini, tentu sekolah juga dilakukan secara daring menggunakan gawai, maka dari itu, saat hari sekolah fokuskan penggunaan gawai hanyalah untuk sekolah tetapi untuk kebutuhan hiburan lainnya, bisa gunakan hari lain, seperti saat akhir pekan, dan konsistenlah agar anak-anak semakin paham dan disiplin, tentu juga dengan membatasi waktu nya tidak lebih dari 2 jam dalam sehari, sesuai referensi IDAI. Untuk anak dibawah 2 tahun sebaiknya tidak diperkenalkan oleh gawai sama sekali, tetapi pendekatan dengan hiburan bersama orang tuanya melalui kegiatan bersama.
2. Awasi konten nya. Batasi dan kunci akses untuk hal-hal atau tontonan yang kurang pantas bagi anak-anak, selalu perhatikan anjuran tontonannya, apakah untuk 17+ , 12+, ataukah benar-benar tontonan khusus anak-anak. Selalu dampingi dan tetap berkomunikasi dengan anak-anak selama proses menonton atau bermain melalui gawai tersebut.
3. Arahkan anak-anak untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam hal mengenal teknologi dengan lebih baik dan sesuai usia. Sebagai contoh untuk anak-anak 4thn keatas bisa diperkenalkan pelan-pelan dengan coding, saat ini banyak aplikasi untuk anak-anak balita belajar coding salah satu nya dengan aplikasi Scrath Jr, atau memperkenalkan anak-anak pada apikasi Paint untuk anak belajar fokus dengan mewarnai menggunakan gawai. Jadi anak juga tidak terlalu pasif dengan hanya kegiatan melihat saja.
4. Kenalkan ilmu dasar dari gawai. Sebelum kita benar-benar melepaskan gawai kepada anak, alangkah baiknya kita sebegai orang tua memperkenalkan terlebih teori dahulu kepada anak, apakah yang dimaksud dengan teknologi dan gawai, apakah kaitannya dengan kesehatan, dan lain-lain. Seperti hal nya dalam dunia kerja, sebelum kita terjun kedunia kerja sesungguhnya, saat kita sekolah sudah diperkenalkan teori-teori dasar mengenai dunia pekerjaan itu sendiri. Untuk anak-anak, memperkenalkan ilmu dasar itu bisa dengan cara sederhana dan atraktif, bisa dengan membuat kerajinan tangan ataupun dengan mengajak anak untuk menggambar bersama tentang peralatan gawai .
5. Selalu ingatkan anak-anak pada dampak penggunaan gawai yang berlebihan bisa berpengaruh pada menurunnya kesehatan, beri contoh yang seharusnya dilakukan, ulangi dan ulangi, maka anak akan paham dan mengikuti.
Semoga kita para orang tua diberi semangat selalu dalam mendidik anak-anak kita, yang masuk pada era generasi alpa ini. Jalannya memang tidak selalu mudah, tetapi demi mencetak generasi hebat, kita harus pantang menyerah. Salam sehat dan selamat mempraktekan ibu-ibu.