Marella Alexandra Vania Jovita
Generasi Cerdas Memanfaatkan Dunia Digital
Diposting pada tanggal: 10-10-2020


88 Likes
"Dunia dalam genggaman" itulah yang sering menjadi slogan kita di era digital saat ini. Ya, cukup dengan satu alat, satu klik, kita dapat mengakses segala macam hal dari A sampai Z, bahkan "berkeliling" dunia pun kita bisa.
Begitu pula bagi generasi anak-anak kita, tidak dapat dipungkiri dunia digital ini memiliki peran cukup besar dalam kehidupannya. Apalagi, di masa pandemi ini semua serba online. Bahkan kegiatan belajar mengajar pun dilakukan online. Hal ini tentu menutut anak untuk melek dunia digital sejak usianya yang masih dini. Saya ingat betul, dulu saya baru diperbolehkan memegang handphone sendiri saat saya SMP dan pelajaran komputer baru rutin diberikan saat SMP. Sekarang? Tidak sedikit anak SD yang pergi ke sekolah sudah dibawakan handphone. Sekolah online pun menggunakan laptop dengan aplikasi zoom meeting.
Hal ini dapat membawa dampak positif dan negatif. Positifnya, anak jadi lebih up-to-date dan canggih dalam teknologi, wawasan dapat bertambah luas dengan cepat. Namun kita juga perlu berhati-hati agar kesehatan tidak terganggu dan anak tidak terjerumus ke perilaku negatif.
Bagaimana cara menghindari dampak negatif dan mengomptimalkan dampak positifnya? Berikut saya punya tipsnya..
1. Jadwal
Berikan pengertian pada anak, bahwa waktu untuk menggunakan gadget ada batasnya. Ajak anak berdiskusi dan sepakati bersama mengenai jadwal penggunaan gadget. Seperti pada artikel saya sebelumnya, saya telah mengutip dari sumber IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) mengenai rekomendasi screen time:
untuk anak <1 tahun tidak direkomendasikan,
anak 1-2 tahun hanya untuk video-chatting yang didampingi orang tua untuk interaksi dengan keluarga yang sedang berjauhan,
anak 2-6 tahun tidak lebih dari 1 jam,
6-12 tahun tidak lebih dari 1-1,5 jam,
12-18 tahun tidak lebih dari 2 jam.
Jangan lupa untuk seimbangkan dengan aktivitas di rumah bersama keluarga (tanpa gadget) dan juga waktu istirahat yang cukup ya.
2. Dampingi
Dalam penggunaan gadget, pendampingan dari orang tua sangatlah penting. Hal ini ditujukan supaya anak tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif, seperti mengakses konten dewasa, hal berbau SARA, maupun cyberbullying. Di samping itu, tetap ajarkan anak untuk suka membaca buku, bermain dengan permainan edukatif selain dengan gadget.
3. Kid-friendly apps/browser
Gunakan web browser atau aplikasi yang dibuat khusus untuk anak, misalnya Kiddle, Kidoz, KidRex, YouTube Kids, dsb. Selain penggunaannya yang jauh lebih mudah dipahami untuk anak-anak, contentnya pun sudah dibatasi dan memang disesuaikan untuk anak.
4. Disiplin
Ajari anak untuk disiplin dalam penggunaan gadget. Selain disiplin waktu (menepati jadwal yang telah disepakati), disiplin juga mengenai jarak mata ke layar handphone/laptop paling dekat adalah 30-45cm, posisi duduk dan dengan pencahayaan yang baik saat menggunakan gadget. Beri pemahaman juga bahwa ini tujuannya adalah untuk kesehatan.
5. Kacamata khusus anti radiasi
Tuntutan penggunaan gadget yang semakin bertambah saat ini, membuat mata kita dan anak berisiko terpapar radiasi. Ada baiknya jika kita juga memproteksi diri dan anak dengan menggunakan kacamata anti radiasi saat menggunakan gadget. Namun, satu hal yang harus kita perhatikan yaitu kita harus tepat dan cerdas memilih produk kacamata anti radiasi dengan baik. Jangan sampai kita hanya tertipu promosi dan iming-iming ya Bu! :)
6. Menjadi contoh
Sebagai orang tua, kita pun harus memberi contoh yang baik. Segala apa yang kita ajarkan pada anak, kita terapkan pula dalam hidup keseharian kita. Jangan sampai kita membatasi waktu penggunaan gadget pada anak, namun kita seharian penuh justru tidak bisa lepas dari gadget. Jika kita konsisten dalam perkataan dan perilaku kita, anak pun pasti akan lebih mudah memahami dan menerapkannya.
7. Kasih sayang dan perhatian
Dan hal yang terpenting, berikan kasih sayang dan perhatian penuh pada anak kita. Hal ini akan membuat anak merasa nyaman dan dekat pada kita, sehingga komunikasi anak dan orang tua lebih baik, sering bercerita, bertukar pendapat, dan mengurangi risiko anak berperilaku negatif.

Sekian tips dari saya, semoga bermanfaat. Selamat mencoba ya, ibu-ibu cerdas!
Ibu cerdas, anak pun cerdas :)

Digital Parenting