

Ibu Sebagai Manager Keuangan Keluarga
Diposting pada tanggal: 04-09-2020
53 Likes
Hampir semua keluarga mungkin sangat merasakan dampak dari pandemi ini, terutama dalam sektor ekonomi.
Untuk yang WFH atau Home learning mungkin kelihatannya banyak cost yang berkurang, seperti ongkos transport misalnya. Tapi tanpa kita sadari, cost di post lainpun meningkat. misal biaya listrik, kuota internet,
belanja bulanan, atau hanya untuk jajan jajan online anak anak karena hampir seluruh aktifitas berada di dalam rumah. Itu artinya cost sebenarnya tidak berkurang, hanya berpindah alokasinya.
Ibu rumah tangga sebagai Manager keuangan keluarga tentunya harus punya #tipscerdas dalam mengelola keuangan, agar cashflow tetap terjaga, dan kebutuhan di rumah tetap terpenuhi.
.
Dalam webinar dengan tema "Digital Financing 101 For Mom" yang diadakan oleh @Mybabyid dan @motherbabyind dengan narasumber Mba Prita Ghozie dan Mba Ria Sarwono, saya banyak mendapat ilmu baru dalam mengelola keuangan, khususnya keuangan keluarga.
yang akan saya share di sini agar moms lain juga bisa mendapatkan manfaat darinya.
.
Tips tips yang saya bisa simpulkan dari webinar ini dalam mengelola keuangan keluarga adalah :
1. Mengevaluasi penghasilan keluarga.
Hal yang pertama dilakukan adalah mengevaluasi darimana saja sumber penghasilan keluarga. Di masa pandemi terutama, Apakah penghasilan keluarga tetap atau berkurang. Jika pendapatan berkurang, maka kita harus mulai sesuaikan budget pengeluaran.
.
2. Klasifikasikan pos pos pengeluaran
Pos pos pengeluaran bisa kita kelompokkan menjadi 3:
Living : Biaya yang mau tidak mau, suka tidak suka harus dikeluarkan rutin. misal seperti bahan makanan, minum, listrik, dan lain lain.
Playing : Biaya yang dikeluarkan karena untuk menambah kesenangan. Misal piknik, Belanja untuk koleksi, dan lain lain.
Saving : Tabungan. Tetap sisihkan penghasilan untuk tabungan.
dan untuk pos pos pengeluaran ini usahakan di rekening yang berbeda, agar bisa lebih terkontrol pemakaiannya.
.
4. Tidak berhutang. Usahakan tidak berhutang dalam memenuhi kebutuhan, jika memang sangat diperlukan, kita bisa gunakan dana darurat.
Penting untuk setiap keluarga mempunyai dana darurat, yang perhitungannya 3x pengeluaran bulanan untuk karyawan dan 12x pengeluaran bulanan untuk pelaku usaha.
.
3. Hindari pembelian barang konsumtif.
Memilah milah lagi dalam pembelian barang barang, apalagi jika dalam kondisi pendapatan yang berkurang karena pandemi ini misalnya, lebih baik ditunda terlebih dahulu jika barang yang akan dibeli tidak benar benar dibutuhkan. Misal mau tambah koleksi baju, tas, atau sepatu, dan lain sebagainya.
.
5. Lebih kreatif untuk menambah penghasilan tambahan.
Gali lagi potensi dan minat diri. Siapa tau, dari minat dan potensi yang kita punya bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan pendapatan tambahan untuk keluarga. misal yang bisa menjahit, bisa dengan membuat masker untuk di jual,
atau yang suka bersosmed ria bisa menulis blog, memulai membuka online shop, menjadi reseller, dan lain sebagainya.
.
6. Dan #tipscerdas selanjutnya adalah memilih produk yang tepat untuk digunakan sehari hari.
Gunakan produk kualitas baik, tapi dengan harga yang terjangkau seperti produk @Mybabyid untuk anak anak misalnya.
.
7. Tips yang terakhir, catat setiap pemasukan dan pengeluaran. Untuk evaluasi agar kedepan manajemen keuangan keluarga kita bisa lebih baik lagi.
.
Sekian #tipscerdas yg bisa saya rangkum, semoga bermanfaat..