Vicky Febrina Dewanty
Irit Bukanlah Pelit Berbagilah untuk Mengatasi Masalah
Diposting pada tanggal: 15-09-2020


29 Likes
Pandemi akibat virus covid ini memaksa kita untuk berubah bukan menyerah meski keadaan susah dan kian lelah. Menjadi ibu mengajarkan kita untuk terus belajar menjadi manejer keuangan yang handal dalam mengurus urusan domestik, terutama dalam menghadapi pandemi ini, saya akan memberi sedikit tips mengenai pengelolaan keuangan yang ‘apik’ dan aman ditengah keterbatasan dan kesulitan akibat pandemi ini.

Konsisten dalam melakukan pencatatan pengeluaran setiap harinya, sekecil apapun, bisa juga menggunakan aplikasi pencatat keuangan digital, melalui excel atau secara manual dibuku , tetap perhitungkan persentase anggaran untung Living, Saving dan Playing, porsi untuk living bisa jadi paling besar untuk kebutuhan rumah tangga yang sifatnya rutin termasuk cicilan, lalu untuk poin saving harus di bagi lagi menjadi dua yaitu ada dana darurat maupun yang lainnya seperti dana Pendidikan, dana Pendidikan harus di pisahkan lagi menurut jumlah anak nya persentase poin saving bisa sama dengan poin living tergantung kondisi tiap keluarga, yang terakhir porsi untuk playing yang menurut saya porsi ini persentase nya paling kecil tapi wajib ada, agar kami para ibu tetap waras dan keluarga pun bahagia selalu. Harus disiplin dengan skema ini dan jangan lupa catat juga prioritas utama dalam 5 besar.

Usahakan tidak menggunakan satu rekening untuk mempermudah pos anggaran, minimal 3, yaitu berdasarkan Poin Living, Saving, dan Playing. Untuk anggaran saving, saya menyarankan bisa menggunakan rekening jenis Tabunganku, hampir semua bank di Indonesia memiliki jenis rekening Tabunganku ini, jenis rekening ini memang didesain sedemikian rupa untuk menabung dengan skema tidak bisa dengan mudah transfer antar rekening dan tidak bisa digunakan untuk transaksi pembayaran, tetapi bisa untuk tarik tunai kapan saja dengan biaya admin rendah, bisa juga dengan deposito maupun reksadana bagi ibu-ibu baru yang belum mendalami belajar mengenai investasi terlalu dalam.

Irit dalam hal pengeluaran tidak menghalangi untuk dapat berbagi, tentu berbagi bisa dalam bentuk berbagai macam, poin bersedekah dimasukan kedalam poin Living, atur persentase nya, berbagi pun bisa kita rencanakan misalnya jika ada sahabat yang menikah, ada teman yang melahirkan maupun jika ada saudara yang membutuhkan dan jika memang sekedar ingin berbagi melalui kanal program donasi, usahakan tidak melebihi persentase, jika melebihi, kita bisa memakai dana darurat dengan melihat tingkat ‘urgency’ nya.

Terakhir, pada suatu waktu sisihkan dana playing, atau gunakan hanya 5-10% dari anggaran playing, sisanya bisa kita gunakan untuk mengumpulkan modal jika kita ingin mulai membuka usaha, yang terpenting adalah niatnya dan kematangan bagaimana kita memulai usaha. Jika sudah begitu kita para manajer keuangan rumah tangga pun bisa turut serta dalam ikut memutarkan roda perekonomian dalam rumah tangga.

Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, tentu kita juga harus disiplin dengan skema anggaran ini dan jangan lupa setiap bulan perlu mencatat juga prioritas utama dalam 5 besar. Tidak perlu muluk-muluk, tetapi besar kecil yang kita dapat harus disyukuri dengan adanya rasa syukur maka rasa cukup akan mendatangkan kebahagiaan bagi keluarga.

Digital Financing