

Mengaktifkan Survival Mode di Era Pandemi melalui Media Digital
Diposting pada tanggal: 15-09-2020
56 Likes
Adanya pandemi saat ini merupakan fase terberat dan sangat mengkhawatirkan bagi masyarakat. Tidak hanya dari segi kesehatan, tetapi juga dari segi finansial. Memang tidak semua orang merasakan dampak finansial, tetapi bisa dibilang >50% ada dalam fase mengkhawatirkan. Beruntung My Baby membuat wadah untuk sharing dengan para Ibu Cerdas di Indonesia untuk memberikan pencerahan dan guidance yang dapat mengaktifkan survival mode (mode bertahan hidup) di era pandemi ini melalui media digital. Berikut adalah tips yang dapat digunakan :
1. Di era pandemi ini, pengelolaan cashflow adalah hal yang paling krusial. Pada dasarnya, sumber penghasilan harus di evaluasi dari mana saja, kemudian pisahkan menjadi tiga pos: living, saving dan playing. Living ? 50% penghasilan yang digunakan untuk biaya hidup rutin sebanyak (ex: listrik, air, sekolah, dll). Saving ? 30% penghasilan yang digunakan untuk ditabung sebagai dana darurat, investasi, cicilan rumah, dana liburan, dll. Playing ? 20% penghasilan yang digunakan untuk memenuhi keinginan (ex: go-food, beli masker, dll). Akan tetapi dengan kondisi saat ini, kebiasaan hidup kita harus diubah. Setiap Ibu diharapkan tidak hanya mampu untuk berhemat, tetapi juga harus bisa kreatif untuk menghasilkan.
2. Ketika keluarga mengalami dampak finansial yang buruk dari kondisi pandemi ini, kita sebagai Ibu Cerdas harus berani memulai usaha dengan percaya diri. Mulai dari skala kecil dengan modal yang ada tanpa berhutang, yang penting cashflow-nya jalan. Kemudian lakukan penyesuaian budget. Keuangan yang masuk dipisah masing-masing sesuai kategori. Living ? pakai tabungan yang bisa untuk transfer/ATM. Saving ? rekening tabungan sendiri. Playing ? dompet digital seperti Ovo, Gopay, dll.
3. Untuk memulai usaha, kita harus bisa membaca kebutuhan sekitar kita dengan mempertimbangkan kemampuan yang kita miliki. Contoh pada saat ini kebanyakan orang enggan untuk membeli makanan secara offline, jika kita ada sedikit saja skill di bidang food & beverages maka kita bisa mulai dengan usaha tersebut. Jika tidak ada modal sama sekali manfaatkan alat-alat yang ada di rumah saja, seperti baker atau lainnya. Dalam pelaksanaan pemasarannya, terapkan sistem PO, jadi sebagai pelaku usaha kita bisa dapat cash in advance untuk modal kerja dan tidak kelebihan produksi. Kemudian buka toko online di berbagai marketplace, ojek online, sosial media seperti Instagram, FB dan WA Bisnis karena tanpa biaya.
4. Dalam prosesnya, rekening keuangan pribadi dan usaha harus dipisah. Tabungan usaha tidak boleh langsung digunakan sendiri, tetapi boleh mengambil dana sesuai gaji yang ditetapkan setiap bulan dan ditransfer ke rekening pribadi. Tujuannya untuk mengatur seberapa berharga waktu yang kita keluarkan untuk suatu kegiatan usaha dan juga untuk melihat seberapa besar keuntungannya.
5. Ketika usaha telah berjalan, strategi pemasaran yang relevan dengan kondisi saat ini adalah melakukan sharing terarah terhadap customer. Ketika ingin memasarkan suatu produk, ceritakan mengenai keunggulan produk yang kita jual dan tambahkan dengan cerita dibalik pembuatan produk tersebut. Sehingga kita bisa mendapatkan empati, trust dan konektivitas dari customer.
Membangun sebuah kegiatan usaha tidaklah mudah. Motivasi yang kuat dengan berlandaskan pada goals yang rinci harus terus dikobarkan agar bisa membangkitkan semangat untuk terus dapat memutar roda ekonomi keluarga. Di samping itu, gaya hidup dan pilihan produk yang kita gunakan harus disesuaikan juga dengan kondisi saat ini demi kelancaran cashflow. Pilihlah produk yang value for money. Mendapatkan produk yang baik dengan harga terjangkau. Seperti percayakan kebutuhan Si Kecil dengan menggunakan rangkaian produk dari My Baby yang sudah teruji klinis dan dipercaya selama puluhan tahun oleh Ibu di Indonesia. Saat ini bukanlah waktunya untuk bersaing, namun waktunya saling membantu dan menguatkan sesame Ibu Cerdas di Indonesia agar bisa melewati fase ini dengan baik. Semoga tips ini dapat bermanfaat bagi Ibu semua.
Salaam,
Nursyarifah Lubis