lestari fitriyaningsih
Mengatur keuangan keluarga dan usaha selama pandemi
Diposting pada tanggal: 08-09-2020


27 Likes
Dampak covid-19 terhadap perekonomian memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Untuk itu, mengatur ulang strategi manajemen baik untuk keuangan keluarga dan usaha sangatlah penting.
.
.
.
Tidak tau kapan pandemik covid-19 akan selesai, alangkah bijaknya bagi kita sebagai ibu rumah tangga, untuk mulai mengatur strategi bagaimana cara mengatur keuangan kita kembali demi kondisi keuangan yang tetap stabil dengan berbagai risiko terburuk yang mengancam. Berikut cara mengatur keuangan untuk kita di tengah kondisi pandemi covid-19 saat ini:

1. Mengevaluasi Sumber Penghasilan saat Ini

Apapun sumber penghasilan kita baik itu sebagai pedagang, freelancer atau karyawan. Risiko penurunan drastis dipemasukan bisa terjadi kapanpun apalagi di saat seperti ini. Jadi untuk mencegah kemungkinan terburuk ada baiknya kita merubah sedikit pos-pos pengeluaran di perencanaan keuangan kita.
Seperti yang telah dibicarakan oleh mb Prita Ghozie di Momversity Webinar kemarin, Misalnya pos pengeluaran kita adalah: Living – Saving – Playing

Untuk kondisi rawan saat ini, sebaiknya diubah menjadi: Living – Saving – Playing – Emergency Fund

Dimusim pandemi seperti saat ini, sebaiknya uang yang ada dipakai untuk kebutuhan yang lebih penting baik untuk sehari-hari dan untuk kondisi darurat dikemudian hari.

Dan untuk kita ibu rumah tangga, bisa mengurangi sedikit pos saving untuk dioper ke emergency fund jika nanti ada kebutuhan rumah tangga mendadak sehingga tabungan kita bisa tetap aman dan stabil. Dan karena sulit kemana-mana karena aturan PSBB di banyak tempat, bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih berhemat.


2. Hindari Pembelian dengan Sistem Cicilan

Tunda dulu keinginan punya handphone baru atau barang lainnya yang dikira tidak terlalu penting, walaupun pilihan pembayaran ada yang bersistem cicilan. Untuk kondisi pandemik seperti saat ini, berhemat dan menyimpan setiap uang yang jauh lebih penting daripada membeli sesuatu yang bersifat tersier.

Walaupun kita sudah menabung atau mempersiapkan dana untuk itu, lebih baik ditunda dulu sampai masa kritis covid-19 selesai. Lebih baik simpan kartu kredit atau apapun yang bisa memicu keinginan untuk berbelanja jauh-jauh dari jangkauan kita. Kalaupun darurat, lebih baik dipakai untuk membelli kebutuhan sehari-hari.


3. Mengurangi Pembelian yang Tidak Terlalu Dibutuhkan

Pembelian ini bisa apa saja, mulai dari barang-barang yang dipakai sehari-hari sampai dengan bahan makanan yang bisa dikonsumsi setiap hari. Jika misalnya kita menghabiskan sekitar Rp500rb untuk kebutuhan seperti peralatan mandi. Lebih baik dikurangi menjadi Rp300rb dengan mengurangi biaya sabun mandi dan shampo.

Begitu juga untuk kebutuhan anak-anak,pilihlah produk yang memang sudah terbukti khasiatnya dan harganya aman dikantong jadi tidak perlu was-was dalam mengeluarkan uang. Saya selalu pilih produk My Baby yang sudah pasti kualitasnya,dan harganya pun pas dikantong ibu-ibu seperti kita.


4. Menjadi Ibu yang Proaktif dan 'melek digital'

Sangat penting untuk menjadi ibu yang proaktif. Seorang ibu harus rajin dalam mencari diskon untuk mengurangi pengeluaran atau bahkan membayar tagihan.

Kita bisa meluangkan waktu untuk mencari secara online penawaran dan diskon spesial, serta membandingkan harga. Hal-hal seperti pembayaran otomatis, bundling juga dapat menghemat banyak uang.

Selain itu kita juga bisa jadikan digital sebagai media kita untuk memulai atau mengembangkan usaha yang akan atau telah kita tekuni, karena sekarang ini media sosial telah menjadi salah satu barometer bagi khalayak umum untuk membeli suatu barang. Disaat pandemi inilah kita harus aktif,selain dirumah online pun kita juga harus bisa. Selain itu juga, sebagai pelaku usaha, selama pandemi ini saya menerapkan sistem jemput bola. Yang artinya,tidak hanya diam saja dirumah menunggu dagangan saya laku,tapi saya juga memasarkannya melalui media elektronik dan siap mengantar juga ke setiap pelanggan saya. Jadi sambil mengasuh anak saya masih tetap bisa berjualan walau pandemi seperti sekarang ini.

-Salam Ibu Pintar My Baby-

Digital Financing