Eveline Sugiharto
PSBB diperketat Apa yang harus kulakuan
Diposting pada tanggal: 29-09-2020


36 Likes
Hai Ibu Cerdas! Bagaimana kabarnya? Semoga semuanya sehat ya.

Kali ini kita mau membahas topik yang masih hangat dibicarakan saat ini dan tentunya berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, yaitu keputusan PSBB lanjutan yang kembali diberlakukan oleh pemerintah.

Belum lama ini, pemerintah terpaksa menarik rem darurat untuk memberlakukan kembali PSBB yang ketat. Padahal baru saja Ayah bisa kembali bekerja penuh di kantor dan ekonomi keluarga juga mulai membaik, tapi sekarang diharuskan untuk WFH (Work From Home) lagi.

Nah, Ibu Cerdas, berkaca dari PSBB pertama kali, tentunya kebijakan ini akan kembali mempengaruhi ekonomi keluarga. Mungkin ada kebijakan pengurangan gaji akibat WFH, komisi yang berkurang karena target tidak dapat terpenuhi akibat jam kerja yang berkurang, dan lain sebagainya.

Lalu, sebagai Ibu Cerdas, apa sih yang harus kita lakukan menghadapi PSBB supaya perekonomian keluarga tetap aman? Yuk sama-sama kita evaluasi dampak PSBB terhadap kondisi keuangan keluarga kita. Bagaimana caranya?

Pertama, catat ulang seluruh sumber pemasukan kita. Pemasukan dari gaji Ayah, gaji Ibu apabila Ibu juga bekerja, atau bila ada usaha sampingan.

Setelah itu, atur kembali pengeluaran rumah tangga. Pilih mana pengeluaran yang bisa ditunda ataupun dikurangi. Kelompokkan pengeluaran rumah tangga berdasarkan tiga pos, Living, Saving, dan Playing. Living adalah pengeluaran yang tidak bisa ditawar, misalkan untuk makan, uang sekolah anak, dan lain-lain. Saving adalah pengeluaran yang dikhususkan untuk ditabung. Playing adalah pengeluaran untuk hobi & bersenang-senang. Nah dimasa sekarang ini, kita harus lebih berhemat. Jadi kita harus bisa mengurangi pengeluaran yang sifatnya Playing dan menambah Saving, karena kita tidak tahu berapa lama pandemi ini berlangsung & mempengaruhi perekonomian keluarga kita. Dan saran saya di masa sekarang ini, pilihlah instrumen saving yang likuiditas-nya mudah, siapa tahu nanti kita butuh dana sewaktu-waktu, dana dapat dengan mudah tersedia.

Dan jangan lupa juga untuk menghitung kembali Dana Darurat serta menyimpan di rekening yang berbeda dari pengeluaran rutin bulanan. Apa sih fungsinya? Dana darurat ini dana yang hanya boleh digunakan apabila kita tidak lagi berpenghasilan, untuk membayar tagihan rutin atau untuk membayar tagihan kesehatan yang tidak ditanggung asuransi kesehatan, mengganti perabot yang rusak, maupun bila terjadi musibah. Lalu berapa juta dana darurat yang harus ada di rekening? Tidak ada patokan baku, tapi minimal ada 3 kali biaya pengeluaran rutin bulanan, tentunya lebih banyak, lebih aman ya Bu.

Ibu Cerdas, masih banyak sekali yang dapat kita lakukan di masa pandemi ini untuk mengamankan perekonomian keluarga. Ibu Cerdas bisa tonton lebih lengkapnya di Webinar Class #MYBABYMomversity, dan tunggu sharing selanjutnya ya.

Digital Financing