sabila rosyida fahmi
Pandemi jadi Pintu Rezeki
Diposting pada tanggal: 21-10-2020


28 Likes

"Jadi perempuan itu harus bisa mandiri jangan selalu bergantung sama suami, terutama dalam hal finansial. Kalau bisa punya tabungan sendiri". Pesan mbah Putri yang selalu aku inget dan selalu aku usahakan. Awalnya merasa agak sulit karena masih nyaman dengan pemberian suami. Bingung juga mau bikin apa, mulainya gimana, modalnya, apalagi anak masih bayi dan butuh perhatian ekstra. Rasanya gak ada waktu buat ngerjain hal lain selain urusan rumah dan anak.
Sampai pandemi datang, suami WFH, income berkurang drastis, hanya cukup untuk bayar cicilan rumah. How can we survive?
Ada cobaan, yakin banyak pertolongan. Alhamdulillah pertolongan datang solih berganti. Masih bisa makan dan bertahan di rumah udah kebahagiaan sendiri. Tp tetap
saja hati tak tenang. Mau sampai kapan mengharap bantuan?
Sebenernya sudah punya mimpi mau punya bisnis kuliner sejak lama. Tp ya itu maju mundur. Maunya yg bagus sekalian dll. Terlalu idealis. Akhirnya suatu hari entah kenapa pengen banget jual makanan dan kebetulan pas banget lagi bikin. Foto seadanya, terus posting dengan caption open PO.
Dimana ada kemauan disitu ada jalan, itu benar adanya. I got my very 1st customer.
Baru pertama kali terima pesenan dan saat itu juga belajar banyak hal mulai dari pemilihan bahan baku, packaging, pricing (yg ternyata waktu itu pasang harga terlalu murah), dan delivery. Yaa walaupun rugi dan repot alhamdulillah jd punya pengalaman dan dapet pelajaran.
Sekarang alhamdulillah sudah lebih baik. Sudah punya catatan cashflow, logo, packaging, sistem delivery, produk2 baru yang semua tentunya terus diperbaiki untuk memberikan yg terbaik pada pelanggan.
Ada beberapa poin yang jadi pegangan ku:
1. Do something with love. Sebisa mungkin lakukan sesuatu di bidang yang disuka dan kuasai. Supaya enjoy. Kalau enjoy jd lebih enak ngerjainnya dan tanpa beban.
2. Try to offer. Kita ga akan tau produk kita disukai atau engga kalau kita ga coba tawarkan.
3. Pakai modal yang sudah ada. Selama masih bisa dipakai, manfaatkan.
4. Terus perbaiki kekurangan di masa lalu.
5. Punya target. Target rencana kedepan supaya tau apa yang akan dilakukan untuk mencapai target.
6. D. U. I. T
Berdoa unlimitedly . Usaha is a must. Iman dan Taqwa is the key.
7. Sedekah. Berapapun yg ada usahakan utamakan sedekah. Karena sedekah ga akan mengurangi apa yg kita punya.
8. Use social media.
Era digital mempermudah pemasaran dengan lebih efisien. Paling mudah menggunakan WhatsApp. Pasarkan produk via status WA atau pakai WA business dan bikin katalog untuk memudahkan pelanggan dlm melihat produk yg kita jual. Selain itu pakai instagram. Bisa bikin acc khusus untuk produk yang dijual atau pakai instagram pribadi untuk promosi awal. Kuota jd lebih bermanfaat karena bisa menunjang pemasukan dan gak terbuang untuk scroll hari yg ga perlu.

Poin-poin ini juga menjadi pengingat untukku yang baru mulai usaha sejak pandemi. Salah satu bentuk ikhtiar dan sabar dalam menghadapi cobaan. Bukan mengutuk keadaan tapi bagaimana membuat hidup terus berjalan dengan lebih baik.
Alhamdulillah kondisi finansial semakin baik. Semoga semakin baik seterusnya hingga mencapai kebebasan finansial. Aamiin.

Digital Financing