

Pengalamanku Anak dirawat di Rumah Sakit saat Pandemi
Diposting pada tanggal: 26-10-2020
41 Likes
Hai Ibu Cerdas, kali ini saya mau berbagi pengalaman yang kurang menyenangkan bagi kami sebagai orang tua, yaitu harus mendampingi anak sakit apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini.
Agustus kemarin, anak kami sempat sakit, badan teraba panas, suhu kisaran 38 derajat hampir 39, tanpa disertai batuk & si kecil juga masih lincah bermain. Tentunya untuk pertolongan pertama saya memberikan parasetamol, satu jam setelah diberi parasetamol, panasnya turun, namun setelah itu panasnya naik lagi. Dua hari demamnya tidak menghilang akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke dokter. Oleh dokter kami diberi resep antibiotik & surat untuk cek darah si kecil apabila hari ketiga demamnya belum menghilang.
Karena hari ketiga demamnya tidak membaik, akhirnya kami membawa si kecil ke laboratorium untuk dilakukan cek darah. Dari hasil pemeriksaan darah, disimpulkan bahwa si kecil terinfeksi virus & dokter meminta untuk memantau trombositnya untuk memastikan apakah ini DBD atau tidak.
Hari keempat dilakukan cek darah lagi dan didapati bahwa trombosit si kecil memang turun. Oleh dokter, kami diberikan dua opsi, yang pertama rawat jalan namun tetap harus memantau trombosit setiap hari & memastikan si kecil cukup asupan makanan & yang terutama cairan, karena asupan cairan akan mempengaruhi kekentalan darah yang akan mempengaruhi tingkat keparahan DBD, sedangkan opsi yang kedua rawat inap.
Awalnya kami sempat ragu & takut mengingat sekarang ini masih dalam situasi pandemi. Tetapi akhirnya kami memutuskan untuk rawat inap dengan pertimbangan si kecil dapat dipantau dengan baik daripada harus melakukan perawatan di rumah. Selain itu si kecil juga diberikan infus sehingga asupan cairannya juga dapat lebih terjaga. Puji Tuhan, setelah dua malam terlewati di rumah sakit akhirnya anak kami pulih dan diperbolehkan untuk pulang kerumah.
Ketika kita dihadapkan pada kondisi untuk tetap harus ke dokter, misalnya pada saat vaksin, atau saat si kecil sakit, kita harus menjaga protokol kesehatan dengan baik, menjaga jarak, memakai masker, & mencuci tangan. Apalagi apabila harus mendapat perawatan di rumah sakit.
Rumah sakit pastinya sudah memiliki protokol kesehatan yang baik, misalnya memakai APD saat bertemu pasien yang beresiko, namun kita sendiri juga harus tetap menjaga diri sendiri, tetap memakai masker setiap bertemu dengan perawat & dokter dan tidak perlu keluar dari kamar rawat inap apabila tidak ada kepentingan. Wah, berarti di dalam kamar terus? Betul sekali, bahkan hal ini sudah menjadi salah satu protokol kesehatan di rumah sakit. Oleh karena itu, persiapkan banyak mainan & buku-buku supaya anak tidak bosan di dalam kamar terus.
Tetap dampingi anak dan lebih banyak bersabar, karena anak pasti anak juga tetap akan merasa jenuh & ketika anak sakit, anak akan juga lebih rewel dari biasanya. Kita sebagai pendamping juga harus tetap makan makanan bergizi, istirahat cukup & ada baiknya mengkonsumsi suplemen vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh.
Anak kami terinfeksi Demam Dengue (DD). Demam yang disebabkan oleh virus Dengue. Yang berbeda dari DBD (Demam Berdarah Dengue), DD ini tingkat keparahan penyakitnya lebih ringan dari DBD, jadi tingkat penyembuhannya lebih baik. DBD dan DD ditularkan oleh nyamuk Aedes Aygepti.
Kebetulan sekarang sudah mulai masuk musim penghujan, jadi jangan lupa untuk membersihkan tempat penampungan & menutup tempat genangan air supaya nyamuk tidak dapat bersarang & berkembang biak. Dan jangan sampai salah memilih minyak telon, jangan hanya memilih karena aromanya saja, tapi pastikan memilih minyak telon yang memiliki formulasi anti nyamuk. Gunakan minyak telon MY BABY yang memiliki formulasi anti nyamuk 8 jam & 12 jam, serta rutin mengoleskan minyak telon MY BABY ke tubuh si kecil ya Moms. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati.
#TipsIbuCerdasMYBABY
#MYBABYMomversity