Kunti Zakiyah, S.Pd.I
Pengasuhan Anak Digital lewat Jalur Doa
Diposting pada tanggal: 17-10-2020


92 Likes
(Teori Pengasuhan Anak pada Era Digital)

Mengasuh anak di era digital seperti sekarang ini, bisa dikatakan gampang-gampang sulit. Semua bergantung dari seberapa bijak kita menyikapi keadaan zaman.
Menjadi tantangan tersendiri ketika kita dibenturkan langsung dengan masalah yang berkaitan dengan anak dan dunia digital.
Ambil contoh kecanduan game online. Anak yang sudah positif jadi pecandu game, pasti akan menunjukan perubahan sikap dan perilaku yang menurut kita buruk. Kalau sudah begini, siapa yang harus disalahkan? Kita sebagai orang tuanya, anak itu sendiri atau kesalahan zaman (era digital)? Hem, hampir semua bersalah namun tidaklah bijak, pabila kita menuduhkan kesalahan pada salah satu faktor, bukan?

Lalu sebegitu sulitkah tantangan yang harus dihadapi orangtua saat proses pengasuhan? Sebegitu beratkah tanggungjawab yang dipikul atas apa yang terjadi pada anak?
Semua adalah berasal dari mindset kita, cara pandang dan penyikapan kita dalam mengarungi era digital seperti sekarang ini.

satu hal mendasar yang sederhana namun berpengaruh besar atas apa yang terjadi pada anak. Hal itu adalah doa.
Doa yang tulus kita rapalkan pada anak.
Doa yang selalu kita gaungkan demi kebaikan masa depan anak.
Doa yang tak pernah putus dan mengiringi sepanjang jalan kehidupan anak.
Ya, doa adalah harapan. Tanpa dipinta, tiap orangtua pasti mendoakan kebaikan untuk anaknya. Jika ada doa-doa buruk yang terucap, percayalah, itu pasti lepas kontrol-disinilah pentingnya untuk dapat memanajemen emosi-agar mampu mengontrol diri dan emosi.

Seperti halnya ilmu bonding/kedekatan antara orangtua dan anak (yang terikat batin dengan baik) lantaran sebab komunikasi yang intens di waktu yang tepat.
Seperti itu jualah ilmu doa, tak kasat mata namun bisa dirasakan, lantaran- anggaplah 'komunikasi' kita dihadapan Sang Pencipta (dalam doa).

Agama menganjurkan berdoa. Bila kita dapat memahami, doa itu sebenarnya adalah anjuran positif yang mengandung jawaban atas segala permasalahan hidup-salah satunya yaitu permasalahan pengasuhan anak pada era sekarang.
Jadi dalam proses pengasuhan dan pendampingan yang kita jalani utamakan berdoa, doa dan doakan anak. Karena doa-doa yang diucap akan "on the way" di saat yang tepat.
Doa-doa itu akan menjadi penyebab kesuksesan pengasuhan orangtua.
Doa-doa itu akan menjadi penyebab keindahan budi anak.
Doa-doa itu akan menjadi penyebab terjaganya anak dari hal-hal negatif. Dengan catatan harus diiringi dengan usaha nyata yang kita lakukan pada anak seperti pembelajaran, pembiasaan, pendampingan, keteladanan dan lain sebagainya yang tentunya harus kita sesuaikan dengan tahapan perkembangan anak itu sendiri.

Terlepas dari jaminan kapan doa akan terkabul, kita sebagai hamba Tuhan sekaligus orangtua hanya mampu sebatas berdoa dan berusaha. Hasilnya tetap menjadi hak prerogatif Tuhan.

Yang harus selalu kita mantapkan adalah keyakinan, pikiran positif, prasangka baik pada Tuhan dan melakukan usaha/tindakan nyata.
Akhir kata manusia memang lemah, hanya peranan Tuhan yang mampu membuat kita mampu melewati hidup hingga hari ini. Maka, doa adalah senjata yang kita punya.

Wassalam ....






Digital Parenting