Jamilatul Istiqomah
Pola Asuh Hidup Bahagia Kunci Jiwa yang Sehat
Diposting pada tanggal: 01-10-2020


54 Likes
Orang tua tentunya mempunyai pola asuh masing-masing dalam mendidik anak-anaknya, tentunya ini juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya. Kedua orangtua berpengaruh pada perkembangan anak, namun hubungan yang dimiliki anak dengan ibu paling terlihat menonjol & bermakna. Faktor lingkungan serta pola asuh juga mempengaruhi tumbuh kembang anak juga berperan besar. Serta pentingnya pendampingan orang tua khususnya ibu terhadap anak usia dini atau pada masa-masa golden periodnya yang nantinya akan berpengaruh pada masa yang akan datang.

Tentang pola asuh tentunya juga berkaitan dengan jiwa. Jiwa untuk mengasuh dan tentunya juga jiwa yang diasuh pastinya memerlukan nutrisi yang bergizi agar tetap sehat sehingga kita bisa menjalani hari-hari dengan ringan dan bahagia. Disini, aku akan share tips untuk mempraktekan pola asuh hidup bahagia, antara lain:

1. Beri Pujian
Sekecil apapun yang ia lakukan berikanlah pujian. Agar ia merasa disayangi serta merasa nyaman. Seperti contohnya is berhasil meletakkan barang disesuai tempatnya, kita juga bisa memujinya dengan cara mengatakan wah pinternya sembari mencium keningnya atau memberikan tepung tangan.

2. Minta maaf
Sama halnya tips dari Mbak Franda untuk membiasakan meminta maaf ketika kita sedang meluapkan emosi. Terkadang tingkahnya sedikit menjengkelkan, kelepasan memarahinya. Kita harus minta maaf agar ia juga mengetahui bahwa apa yang kita lakukan juga salah sebaiknya menasehati dengan sabar. Selain itu juga kita bisa mengajarinya untuk bisa saling memanfaatkan agar tidak ada rasa dendam.

3. Bersyukur
Kadang sebagai manusia kita tidak punya rasa akan puas. Namun kita harus mengajari anak untuk bersyukur atau menerima apa adanya. Berlatih mensyukuri yang kita miliki, liihat apa yang dimiliki mulai dari permainan yang dimiliki, kkita bisa barnafs dengan lancar, punya dua kaki, dua tangan, melakukan kegiatan Tanpa keluhan. Selain itu juga berlatih bersyukur mengucap Alhamdulillah setelah makan, minum dll. Dengan rasa syukur kita akan merasa cukup.

4. Ikhlas
Ikhlas adalah rasa dari hati yang tulus. Dengan hati yang tulus akan menghasilkan rasa bahagia. Mengajarkan anak dengan menikmati momen keseharian dengan hati yang senang. Misalnya anak sedang rebutan mainan dengan temannya terjadi keributan sebaiknya keributan tersebut jangan dingat-diingat dikemudian hari. Ikhlasin hal tersebut yang terjadi, sudahlah jangan diungkit-ungkit lebih baik berteman lagi dan bermain bersama lagi.

5. Tertawa
Ajak anak untuk tertawa dalam kesehariannya. Diawali dengan lelucon, menggodanya, atau malah menggelitikinya. Tertawa adalah obat dari kegundahan, kesedihan & hati terluka. Seperti lirik lagu Nidji "menarilah dan terus tertawa meski hidup tak seindah surga, bersyukurlah pada yang kuasa, cinta kita didunia selamanya". Praktikkan tertawa pasti pikiran kita terasa ringan dan tubuh terasa sehat sebab tertawa juga mampu membuat aliran daerah lancar serta tidur yang nyenyak.

Sifat anak adalah bawaan sejak lahir tetapi karakternya adalah hasil dari proses pembelajaran yang terus menerus. Oleh karena itu, pentingnya bagi anak usia dini mendapatkan kesempatan dan hak untuk mendapat pola asuh hidup bahagia.

Bimbingan dan contoh dari orang tua dan keluarga di sekitarnya berpengaruh besar sebab itu semua akan menjadi dasar perilaku dan pemikiran sepanjang hidup anak, kalau tidak dibentuk sejak kecil akan kesulitan. Contohnya anak yang pola asuhnya penuh kasih sayang, ia akan meniru hal tersebut di masa yang akan datang. Sebaliknya anak yang pola asuhnya kurang kasih sayang atau dengan kekerasan ia juga meniru hal itu. Orang tua selalu mempunyai pengaruh yang paling kuat pada anak.

Hidup bahagia kunci jiwa yang sehat :-)

Stay Healthy