Junie TJiptya Sari
SMART AND HAPPY MOM
Diposting pada tanggal: 13-10-2020


84 Likes
Haiii....
Mama-Mama cerdas My Baby di seluruh Indonesia.
Perkenalkan, nama saya Junie Tjiptya Sari, lebih dikenal dengan Emak R6.
Ibu dari 6 orang anak.

Kali ini Emak R6 mau berbagi tips, bagaimana cara untuk menjadi orangtua cerdas di era digital.
------------
Orang tua memiliki peran terbesar dalam tumbuh kembang anak. Pola asuh orang tua membesarkan anak serta peranan orang tua dalam kehidupan anak akan menentukan perilaku anak. Terlebih mengasuh dan mendidik anak di era digital seperti saat ini, tentu butuh usaha ekstra dibanding dengan ketika kita masih anak-anak dulu.????

Seiring berkembangnya era digital, sebagai orangtua cerdas tentu kita harus mau belajar. Bersyukur banget My Baby Indonesia pada hari Sabtu 10 Oktober 2020, mengadakan kelas webinar yang membahas materi "Digital parenting 101" Dengan ditemani moderator keren Nucha Bachri, Psikolog anak dan remaja Novita Tandry serta bintang tamu artis dan influencer cantik Donita.

Webinar My Baby kali ini membahas Parenting di Era digital. Era digital berkaitan erat dengan internet dan gadget, seperti smartphone.

Era digital, dimana siapa saja bisa mengakses informasi dengan mudah, kapan saja, di mana saja. Ini berlaku bagi siapa saja termasuk juga anak dengan usia lebih kecil.
Informasi yang sangat banyak dan cepat berubah ini, apabila tidak disaring dengan benar bisa memberikan dampak negatif untuk anak. 

Belakangan ini, kasus kecanduan gadget pada anak dan remaja cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Sungguh hal yang menyedihkan. Di lain sisi, kita harus mengikuti perkembangan tekhnologi namun jika tidak dibarengi dengan pemahaman yang baik, tekhnologi bisa jadi pedang bermata dua.

Oh iya, apakah Mama sudah tahu, anak yang lahir di atas tahun 2010 disebut dengan generasi Alpha.

Apa itu generasi alpha? Generasi si kecil yang lahir setelah tahun 2010. Mereka adalah generasi yang sudah terbiasa dengan teknologi informasi, bahkan sejak masih di dalam kandungan. Begitu lahir, mereka sudah hidup di dunia dengan perkembangan teknologi yang pesat.

Bisa dibayangkan tantangan orangtua generasi Alpha, tentu lebih membutuhkan strategi tepat dan bijaksana.

Sebagai Orang tua millenial kita harus hadir dan berperan sebagai pendamping anak. Menjadi penentu mana yang baik / buruk bagi anak.

Seperti kata Donita, orangtua harus bisa selektif memilih konten yang akan dilihat oleh anak. Apa yang boleh dan tidak boleh anak tonton.

Kemajuan teknologi bukan berarti membiasakan anak bergantung dengan gadget. Orangtua tetap harus tegas dan disiplin. Memberi batasan pada anak. Jangan sampai kecanggihan teknologi menggantikan kehadiran orangtua.

Bagaimanapun canggihnya teknologi, anak lebih membutuhkan sosok orangtua untuk mendampingi tumbuh kembangnya.
Teknologi untuk membantu bukan menggantikan peran orangtua.

Anak adalah peniru handal, apa yang mereka sering lihat, dengar, maka mereka akan lebih mudah meniru. Selayaknya sebagai orangtua kita memberi contoh dan teladan yang baik.

Seperti yang dijelaskan dalam kelas webinar My Baby, menjadi orangtua tidak ada sekolahnya, maka jika kita ingin menjadi contoh dan teladan yang baik, orangtua harus banyak belajar menjadi orangtua yang baik.

Dalam kelas webinar My Baby dijelaskan,
Jika memiliki anak 2, maka cara mendidik dan membesarkan anak pun ada 2. Butuh Dua kali lebih banyak semangat untuk belajar dan terus belajar.

Bisa dibayangkan betapa Uhuuy banget Emak R6, harus punya 6 strategi dan cara buat membersamai tumbuh kembang 6 orang anak.

Kembali lagi ke pokok bahasan.
Sebagai orangtua di era digital, kita wajib memberikan anak bimbingan agar mereka tumbuh dengan baik. Beri anak yang tidak bisa teknologi berikan.
Daya juang, integritas dan etika.

Anak yang lahir di era digital, biasanya lebih ekspresif, cenderung lebih suka berpikir praktis dan berperilaku serba instan/cepat.
Untuk itu sebagai orangtua kita harus belajar memahami karakter anak generasi alpha.

Berikut beberapa tips cerdas bagi orangtua di era digital.

KOMUNIKASI

Orangtua di era digital tetap harus menomor satukan komunikasi dengan anak.
Bangun kedekatan dengan anak sedini mungkin. Dengan sering berbicara satu sama lain, bisa membangun bonding, kedekatan antara orang tua dan anak. Orangtua juga bisa mengenal karakter anak secara perlahan, dengan begitu, orangtua akan lebih memahami anak.

UP GRADE ILMU

Menjadi orangtua yang baik tidak ada sekolahnya. Untuk itu orangtua wajib mengedukasi diri sendiri agar bisa mengikuti perkembangan terkini.

Orangtua harus belajar untuk bisa membedakan kebutuhan teknologi setiap anak.

Anak usia di bawah 5 tahun belum terlalu perlu dikenalkan pada gadget.
Anak usia awal Sekolah Dasar bisa dibatasi, yaitu selama satu jam ketika akhir pekan.
Anak kelas 4 hingga 6 Sekolah Dasar bisa diberikan jam bermain gadget selama maksimal dua jam ketika akhir pekan.

DISIPLIN

Orangtua tetap memegang kendali atas apa yang ditonton oleh anak. Gunakan fitur parental control. Setiap perangkat digital dan juga browser pasti memiliki fitur parental control. Orangtua bisa menggunakannya untuk mengatur situs-situs atau aplikasi apa saja yang bisa diakses oleh anak. Dengan begitu, konten yang dibuka bisa lebih aman.

Anak usia balita sudah bisa diajak berdiskusi. Sebaiknya orangtua membicarakan dan menyepakati aturan pemakaian perangkat digital atau gadget. Hal ini akan membantu orangtua dalam membatasi dan mengawasi waktu bermain gadget. Penanaman rasa disiplin juga membuat Si Kecil lebih mandiri.

TELADAN YANG BAIK

Orangtua adalah teladan anak. Jadilah role model bagi anak. Sosok yang mereka kagum dan segani bukan ditakuti.

Jadilah role model dalam segala hal. Termasuk memanfaatkan dunia digital di depan mereka. Usahakan untuk tidak memakai perangkat digital secara berlebihan, misal saat makan atau saat sedang menonton film bersama. Usahakan anak tidak melihat orangtuanya memegang gadget melulu.

Orangtua harus mengajarkan dan mencontohkan kebiasaan baik pada anak. Karena kebiasaan itu akan tertanam di alam bawah sadar anak. Yang akan terus terbawa hingga mereka dewasa.

----------------

Kesimpulannya,
Teknologi bagai pedang bermata dua. Orangtua harus bijak mengambil manfaatnya. Teknologi membantu orangtua bukan menggantikan peran orangtua.

Orangtua harus sigap dan cerdas menghadapi era digital. Artinya, orangtua harus bisa berpikir cepat dan tepat untuk mempersiapkan anak tumbuh di era digital.

Bersikap tegas dan disiplin agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, semangat dan berdaya juang tinggi.

Berikan anak cinta dan kasih sayang, selalu hadir disaat mereka butuhkan

Jadilah orangtua yang bahagia, karena anak butuh orangtua bahagia, bukan orangtua yang sempurna.

Seperti prinsip Emak R6,
"There's no way to be a perfect mother, but million ways to be a good one."
Anak tidak butuh ibu yang serba sempurna, anak butuh ibu yang berbahagia.


Demikian.
Semoga bermanfaat.



















Digital Parenting