Jihan Fauziah
Tips Ibu Cerdas Keuangan Waras Di Tengah Wabah Virus Covid 19
Diposting pada tanggal: 04-09-2020


35 Likes
Hai, Ibu! Terimakasih sudah berkunjung di tulisanku ini. Semoga mendapatkan manfaat untuk kebaikan Ibu semua dan keluarga, ya. Di masa pandemi seperti sekarang ini, kesehatan menjadi hal utama yang patut kita syukuri. Alhamdulillah, di tengah mewabahnya corona yang kita nggak tahu sampai kapan ujungnya ini kita masih diberi keadaan sehat danwarassehingga kita bisa mencari rezeki lebih giat lagi, berbagi ilmu ke teman-teman lebih semangat lagi, dan tentunya beribadah lebih nikmat lagi.

Menjadi Ibu Cerdas Nan Waras

Bicara soal kewarasn, bagaimana keadaan Ibu selama pandemi ini? Lebih tenang karena di rumah aja, atau justru lebih pusing karena jadi lebih banyak hal-hal yang diurusin? Kalau jawabannya ada di pilihan kedua, nggak apa, kita syukuri aja, masih diberi kesempatan untuk berpikir sama Tuhan.

Salah satu keluhan paling akut selama pandemi ini kabarnya adalah soal keuangan. Apalagi waktu lock down 3 bulan kemarin, roda perekonomian sempat terhambat, gaji suami telat, dipotong pula, terus usaha ibu juga lagi seret-seretnya. Oh My God, terus bagaimana ya?


Evaluasi Keuangan di Masa Pandemi

Menurut Mbak Prita Gozhie, konsultan keuangan, kita perlu sadari dulu apakah rumah tangga kita termasuk ruamah tangga yang sedikit terdampak pandemi, tidak terdampak pandemi sama sekali, atau malah terdampak sangat parah sekali. Tujuannya, agar kita tahu bagaimana keadaan sumber pemasukan kita.

Setelah tahu sumber pemasukan, coba kita hubungkan dengan pengeluaran yang sudah pasti dikeluarkan. Mbak Prita membagi 3 pokok pos pengeluaran yang harus ada. Pertama living yaitu pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Kedua playing yaitu pengeluaran untuk hiburan kita yang sewajarnya. Misalnya, dulu sbelum pandemi aku ada anggaran nonton sama suami. Pas pandemi ini, ditambah anakku juga lagi seneng main akhirnya lebih banyak beli mainan anak. Dan yang terakhir adalah saving yaitu uang yang harus kita tabung atau investasikan. Cuma di kondisi kaya gini, jadi lebih sulit menurutku untuk saving, ya.

Meskipun begitu, waktu aku dengerin paparan Mbak Prita di acara Digital Financing 101 for Mom kemarin ya tersadar lah, bagaimana pun konsisinya itu harus tetap saving. Masalahnya kan, pertama pemasukan udah carut marut, kedua nggak punya dana darurat, dan mungkin masalah bagi Ibu yang lain itu punya darurat tapi takut dana daruratnya habis karena terus dipakai sementara pemasukan nggak kunjung stabil. Ya kalau begitu, akhirnya Ibu juga harus kreatif untuk mencari penghasilan tambahan. Salah satunya dengan berjualan.


Ibu Cerdas Asah Kreatifitas Untuk Dapatkan Uang Tambahan

Pasti Ibu kalau bikin usaha pengennya cuan dong. Nah sebelum kesitu, kata Mbak Prita Ibu perlu garis bawahi nih, jangan sampai Ibu utang untuk memulai usaha di kondisi seperti ini. Dibenarkan juga sama Mbak Ria Sarwono foundernya Cottonink bahwa sebaiknya, memulai usaha itu dari seadanya dulu lah. Nggak perlu beli alat-alat yang canggih dulu, yang penting cash flow jalan.

Aku pribadi belum berani juga buka usaha yang gimana-gimana gitu ya. Aku masih nyaman dengan produksi tulisan di blogku https://jurnaljihan.com dan project influencer di instagram. Akupun mengupayakan tulisan blogku menang lomba atau dapat sponsor agar aku mendapat uang tambahan. Karena skill ku yang paling mumpuni dan nggak perlu modal uang yang terlalu banyak ya menulis ini. Jadi aku ya fokus di bidang ini.

Kalau Ibu yang hobi masak, mungkin bisa memulai bisnis kue misalnya, tentu dengan alat yang ada di rumah dan bahan yang mudah. Kalaupun mau bikin yang kualitas bahannya bagus tapi modal nggak cukup, bisa loh pakai sistem pre order.

Rupanya, Mbak Ria di Cottonink juga pernah menerapkan sistem PO atau preorde itu dan ternyata ada banyak keuntungan dari sistem PO menurut Mbak Ria. Antara lain :
- Sistem PO bikin barang bisa langsung terjual.
- Nggak ada ceritanya barang numpuk karena nggak laku.
- Uang atau modal lebih bisa muter.
- Membantu membaca pasar karena dengan PO kita bisa tahu minatnya custumer kita model atau varian yang seperti apa.


Untuk Ibu yang Sudah Mulai Lebih Dulu Nggak Perlu Halu

Tentu Ibu yang sudah mulai bisnis sebelum pandemi seperti Cottonink masalahnya beda lagi. Mbak Ria sendiri mengaku, corona ini bikin penjualan Cottonink menurun. Lah, produk Cottonink kan untuk perempuan yang bekerja di luar rumah terus sekarang pada work from home dan tempat hiburan juga pada tutup. Gaji karyawan juga terancam dong. Apalagi empat toko Cottonink sempat terancam tutup. Merasa senasib? Terus bagaimana? Solusi yang dibagikan Mbak Ria siapa tahu bisa jadi inspirasi untuk kita :

Pertama,
Gunakan skill negosiasi. Ya, mungkin kita harus membiacarakan dengan karyawan, partner, dan lain sebagainya untuk mengatur ulang perjanjian. Misalnya ketika bulan ini nggak mampu bayar sewa toko. Bicarakan saja baik-baik dengan pemilik toko.

Kedua,
Masa pandemi ini, tentu keuangan bermasalah ya. Kita harus pandai tata sedemikian rupa agar bisnis tetap jalan.

Ketiga,
Jangan campur adukkan keuangan bisnis dengan keuangan rumah tangga. Ya, sesulit-sulit apapun keadaan rumah tangga dan bisnis, Ibu nggak bisa seenaknya ambil uang bisnis untuk pribadi. Harus dipisahkan.

Keempat,
Lebih peka dengan apa yang dibutuhkan custumer. Misalnya contoh dari Cottonink yang sebelumnya produksi baju-baju kerja akhirnya sekarang juga produksi baju rumahan tapi yang tetap cocok untuk acara webinar. Tentu jual masker juga nggak ketinggalan.

Kelima,
Manfaatkan media online dengan cara berbagi cerita yang bisa mengikat emosi custume Ibu. Ini berlaku baik untuk Ibu yang memulai usaha maupun yang sudah mulai usaha.

Yuk Semangat Lagi, Ibu!

Tulisan ini sebenarnya bukan cuma buat Ibu Pembaca saja, tapi juga buat aku sendiri yang pastinya juga dalam posisi tedampak saat pandemi ini. Alhamdulillah aku punya skill menulis yang bisa aku manfaatkan di blogku ini. Memang ada penurunan penghasilan. Tapi tidak lupa selalu bersyukur, Allah masih mmberi kesehatan dan kecukupan hati untuk melalui semua ini.

Penting!
Selain keuangan sehat, kita juga ingin dong anak tetap sehat di masa pandemi ini. Salah satu cara menjaga kesehatan anakku adalah dengan menjaga kebersihan badannya. Aku selalu sedia My Baby Bath Telon yang aromanya khas minyak aromatherapi, lembut dikulit, dan juga anti nyamuk. Satu produk manfaatnya banyak banget. Jadi bisa hemat deh.

Dari Anakku lahir sampai sekarang usianya 16 bulan pun aku juga nggak pernah ganti merk minyak telon dan bedaknya. Sudah terlanjur percaya sama My Baby yang mampu memberi perlindungan kulit anakku sepanjang hari.

Yuk Bahagia!
Sekarang sudah saatnya kita beradaptasi dengan kebiasaan baru. Tetap berdaya, meskipun keadaannya begini. Kuncinya ada pada kita sendiri. Kalau kita mau bergerak, pasti bisa. Kalau kita mau belajar dan terbuka pada ilmu, pasti solusi ketemu. Dan tidak lupa doa tetap dijaga. Semoga kita tetap waras dan bahagia, ya Ibu!

Digital Financing