Jamilatul Istiqomah
Tips Menabung ketika Kondisi Pekerjaan Tersendat dan Pemasukan Terhambat
Diposting pada tanggal: 01-09-2020


78 Likes
Kita sebagai manusia hanya mampu berencana dan berikhtiar, semuanya Allah yang menntukan. Menurut kita baik belum tentu menurut Allah baik. Kehidupan yang terjadi di muka bumi dan jagad raya ini sudahlah tertulis di lauhul mahfudz sebelum langit dan bumi diciptakan. Untuk kita semua sebaiknya yakin bahwa apa yang terjadi di muka bumi tidak ada hal yang sia-sia.

Hendaklah kita ketika diberikan nikmat harus bersyukur, ketika dihadapi masalah kita harus bersabar, serta hendaklah kita selalu husnudzon kepada Allah. Pasti setiap penyakit ada obatnya, setiap masalah ada solusinya serta setiap cobaan pasti ada hikmahnya.

Seperti halnya sekarang, masa pandemi ini tak hanya berdampak pada kesehatan namun juga berdampak pada ekonomi. Akan tetapi hikmah yang dipetik antaranya kita juga sering menjaga kesehatan dengan baik seperti rajin bersih-bersih, rajin mencuci tangan, menjaga imun tubuh kalau hikmah tentang ekonomi kita mau tak mau harus bisa mengatur keuangan dengan cerdas salah satu hikmahnya yaitu dengan berhemat. Tak bisa dipungkiri dimasa sulit ini banyak pekerjaan yang tersendat so pemasukanpun menjadi terhambat bukan?

Meskipun pekerjaan tersendat pemasukan menjadi terhambat kita juga masih bisa menabung, simak yuk tipsnya dibawah ini:

1. Always be gratefull
Kita hendaklah selalu bersyukur dengan menrima keadaan apapun. Dengan rasa syukur pastilah kita merasa cukup, jadi kita tidak melakukan pengeluaran. Dengan memanfaatkan barang apa saja yang tersedia di rumah kita bisa lakukan hal untuk mengurangi pengeluaran. Kita biasanya akan menemukan cara untuk memanfaatkan barang yang ada karena akan ada saja ide-ide yang bermunculan ketika kita sudah merasa terhimpit atau bahasa gaulnya the power of kepepet will be ok.

2. Hold on
Tahan untuk berbelanja dari barang yang tidak diperlukan. Tahan untuk membeli secara kredit. Tahan apapun godaanya, jangan sampe kita berhutang. Untuk saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk hutang karena ekonomi kita dalam keadaan yang tersendat. Hal ini menyebabkan kita dalam keadaan tidak nyaman malah menjadi keadaan terasa tercekik dengan memiliki beban hutang.

3. Living
Living pada pembahasan ini adalah pengeluaran biaya hidup yang rutin dikeluarkan setiap bulan. Dalam pengeluaran biaya hidup rutin pasti sangatlah tidak gampang untuk dihindari seperti kebutuhan pokok dan kebutuhan dasar anak. Kita harus cerdas mengalokasikan kebutuhan yang dikeluarkan secara rutin kita harus fleksibel dalam menyesuaikan besaran belanja dengan budget yang ada dengan menyisakannya meskipun Rp. 1000,- agar sisanya tersebut kita bisa masukkan ke idalam tabungan.

4. Careful
Budget yang tersisa sangat terbatas, maka dari itu selain kita harus cerdas kita juga harus cermat melakukan penghematan pada pos-pos tertentu. Biasanya ada pos untuk berlibur nah pos tersebut bisa kita tabung, kita bisa mengendalikan pengeluaran listrik biasanya mencuci dengan mesin cuci kita juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan kedua tangan kita untuk mencuci atau juga bisa mengurangi menonton telivisi.

5. Manage
Salah satu cara mengelola dalam keuangan, kita juga harus mengelolala aset yang kita miliki. Seperti halnya kita mempunya dua kendaraan motor, kita bisa menjualnya salah satu motor yang kiranya jarang digunakan. Jika pemasukan benar-benar tersendat tidak mampu memenuhi kebutuhan. Kita juga bisa mempertimbangkan untuk menjual sesuatu. Dengan menjual sesuatu kita tidak mengambil hutang atau malah mengambil tabungan kita, jadi dengan menjual kita bisa mengamankan tabungan kita bukan?

6. Save Dilligently
Dengan save diligently atau rajin menabung kita bisa menyisihkan sedikit penghasilan yang kita dapatkan dalam masa sulit seperti sekarang. Misal kita benar-benar minus pemasukan tak kalah akal kita juga bisa mengurangi pengeluaran jadi biasanya kita beli sampho ber-merk seharga Rp. 25.000,- sebaiknya kita membeli shampo yang merk-nya harganya lebih murah misalnya seharga Rp. 15.000,- namun dengan netto atau isi yang sama. Nah ada uang Rp. 10.000,- yang bisa kita tabung atau tidak ya kita menabungnya Rp. 5.000,- saja karena juga bisa sisanya bisa dialokasikan pada pembelian barang yang benar-benar dibutuhkan.

Memang sih kondisi keuangan dimasa sulit seperti sekarang memang terasa terhambat. Namun hal itu jangan dijadikan alasan kita untuk gagal dalam hal menabung ya.
Semoga bermanfaat ;-)

Digital Financing