

Your Presence Is More Important Than Gadget Mamy
Diposting pada tanggal: 19-10-2020
38 Likes
Terlahir sebagai kaum milenial tahun 90-an, saya merasakan sendiri bagaimana teknologi telah berkembang dengan luar biasa cepat. Sebagai kaum milenial juga saya merasakan hampa jika tanpa teknologi gadget setiap harinya. Semua berubah serba digital.
Sampai saat saya ditakdirkan hamil dan menjadi ibu muda, sempat ada kekhawatiran pada diri ini. Belum cukup rasanya ilmu parenting kuno yg saya punya, saya sudah harus memahami digital parenting. Mampukah saya? Bagaimana saya harus membesarkan anak dengan dunia sekarang?
Anak saya terlahir sebagai Generasi Alpha. Ya, generasi dengan dunia berteknologi tinggi dan serba instant. Hampir semua kebutuhan anak bisa dijawab dan dipenuhi oleh teknologi. Lalu apa gunanya saya sebagai orangtua? Apa gunanya saya sebagai seorang ibu?
Satu hal yang selalu saya yakini, teknologi tidak mampu memberikan sentuhan, feeling, dan kasih sayang. Oleh karena itu, saya selalu berusaha untuk meyakinkan anak saya bahwa hanya kami, orangtuanya, yang selalu bisa dipercaya untuk memberikan sentuhan dan kasih sayang. Nah, bagaimana saya menghadirkan keyakinan itu pada anak? Ini tips dari saya, Mamy ????
1. Bernyanyi Untuk Anak
Sejak hamil saya selalu mengajak anak berkomunikasi secara langsung, mengelus perut memberinya sentuhan. Saat teknologi mampu menyanyikan lagu-lagu indah melalui gadget, saya merasa menyanyi secara langsung untuk buah hati lebih menyenangkan. Oleh karena itu, sampai saat ini ketika anak sudah lahir, saya lebih memilih bernyanyi langsung untuknya. Saya belajar nyanyian si kecil dari youtube, lalu saya nyanyikan. Yah meskipun suara saya tidak begitu bagus hehehe. Jarang sekali saya mendengarkan lagu untuk si kecil dari gadget. Saya yakin, dengan begini si kecil akan lebih mengenal suara saya dan merasa nyaman mendengarnya.
2. Cari Waktu Saat Anak "Nyambung"
Menurut saya, setiap anak punya waktu "nyambung" nya sendiri. Seperti anakku, waktu "nyambung" nya adalah saat menjelang subuh. Di waktu itu paling enak mengajak anak saya komunikasi. Biasanya anak saya merespon dengan mengangkat kedua tangan dan menendang kakinya. Tak lupa mulutnya terbuka lebar seakan ingin menjawab omongan orangtuanya. Matanya pun berbinar sekali menatap saya. Saya memilih waktu anak "nyambung" ini untuk menanamkannya nilai-nilai moral. Tentu saja hal ini tidak mampu diberikan oleh gadget berteknologi tertinggi sekalipun. Mamy semua bisa coba juga berkomunikasi atau berinteraksi dengan anak ketika anak makan dan selesai mandi. Karena menurut pengalaman saya, pada waktu ini pandangan mata anak fokus ke kita. Sehingga mudah mengajaknya berbicara.
3. Kurangi Bermain Gadget di Depan Anak
Ini masih terasa sulit bahkan bagi saya sendiri, Mamy. Sebisa mungkin saya dan suami mengurangi bermain gadget di depan anak. Tahu kan, kalau anak adalah peniru yang ulung. Yuk, menjadi model yang memang pantas untuk ditiru anak.
Semua tips di atas dalam rangka menunjukkan kehadiran kita sebagai orangtua, menjaga komunikasi dan interaksi kita dengan anak. Melimpahkan sentuhan kasih sayang dengan eye to eye contact sesering mungkin supaya anak lebih percaya sama kita sebagai orang tua. Mudah-mudahan dengan begini, orangtua bisa selalu menjadi kebutuhan anak yang paling besar. Jauh lebih besar kebutuhan anak akan teknologi dan gadget.
"Your Presence Is More Important Than Gadget, Mamy!"