Risya Nur Amalia
Yuk Pahami Dampak Menjadi Orang Tua yang Oversharenting
Diposting pada tanggal: 14-10-2020


45 Likes
Hai Ibu cerdas, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat senantiasa ya,
Aamiin.

Sabtu lalu adalah sabtu yang sangat produktif bagi saya, karena saya membuka hari dengan mengikuti Webinar Class yang diselenggarakan oleh MY BABY dan disponsori oleh MotherBabyind. Webinar ini merupakan bagian dari event Momversity yang juga dinarasumberi oleh Novita Tandry sebagai Psikolog Anak & Remaja dan Mom Donita sebagai Artis & Mom Influencer. Tema yang diangkat sangat menarik, yaitu mengenai ”Digital Parenting 101 for Moms” dan dalam pembahasannya sempat dibahas pula mengenai minimnya privasi saat berselancar di dunia maya. Dalam sharing kali ini saya akan mencoba untuk menjabarkan secara lebih detail perilaku orang tua milenial di era digital ini, serta dampaknya bagi si anak kelak.

Memang tidak dapat dipungkiri semakin pesatnya teknologi maka semakin besar pula beban yang diemban orang tua, kita pun dituntut untuk bijak dalam menggunakan social media. Namun sayangnya masih minimnya kesadaran para orang tua untuk bijak dalam menggunakan sosial media tersebut. Bahkan beberapa orang tua tidak segan-segan untuk mengunggah aktivitas keseharian anak, yang tanpa kita sadari ini sudah membuka banyak mata untuk mengonsumsi kehidupan kita dan keluarga sehari-hari.

Oversharenting yang berasal dari kata over sharing dan parenting merupakan julukan yang tepat bagi orang tua yang memiliki kecendrungan untuk membagikan aktivitas keseharian anak secara berlebih. Sebenarnya apa sih dampak buruk yang akan ditimbulkan dari perilaku oversharenting yang biasa dilakukan oleh orang tua milenial ini? Apakah ini melanggar hak dan privasi si anak itu sendiri?

1. Hilangnya Privasi Anak

Saat mengunggah berbagai moment anak dari lucu hingga memalukan atau sampai memerkan aurat misalnya saat berenang tanpa mengenakan pakaian lengkap, mungkin kita tidak akan berfikir jikalau jejak dunia maya akan tersimpan selamanya. Suatu waktu anak mungkin akan menemukan kembali unggahan yang pernah di unggah oleh Ibunya. Jelas ini sangat mencederai privasi anak yang akan tumbuh besar.

2. Menjadi Korban Cyber Bullying

Bijak dalam menggunakan sosial media adalah salah satu tujuan agar anak terhindar dari cyber bullying. Saat suatu aktivitas anak kita share ke jejaring sosial, kita tidak dapat mengontrol ribuan komentar netizen. Sungguh sangat disayangkan apabila si anak justru menjadi korban cyber bullying karena perilaku orang tua nya yang oversharenting.

3. Penyalahgunaan Data Pribadi Anak

Ketika unggahan kita berisikan nama anak, tempat tanggal lahir, alamat tinggal dan bahkan lokasi tujuan aktivitas anak hari ini, ini jelas mengundang kejahatan untuk datang mendekat. Data pribadi anak dapat dengan mudah didapatkan dan disalahgunakan oleh siapa pun dan kapan pun.

Dari berbagai dampak yang akan timbul akibat perilaku oversharenting orang tua seharusnya kita dapat menarik kesimpulan bahwa bijak saat menggunakan jejaring sosial memang sangat dibutuhkan. Bijak dalam memilih mana yang perlu diunggah dan mana yang tidak perlu diunggah. Perhatikan terlebih dahulu sebelum menggunggah aktivitas anak, apakah ini melanggar norma-norma kesopanan atau dapat berdampak buruk bagi privasi anak nantinya. Ada baiknya sesuai dengan saran dari Mom Novita Tandry, untuk mengubah akun jejaring sosial kita menjadi private jika ingin mengunggah berbagai keseharian anak, namun ada baiknya pun dikurangi ya Bu agar tidak menjadi konsumsi publik.

Semoga bermanfaat,
#TipsIbuCerdasMYBABY

Digital Parenting