Apa itu Diabetes Gestasional?
Diabetes gestasional merupakan diabetes yang muncul karena kehamilan. Jadi sebelum hamil, ibu sebenarnya bukan seorang diabetesi (penderita diabetes), namun lantas menderita penyakit ini selama berbadan dua. Menurut data Federasi Diabetes Dunia (IDF) pada 2013, sekitar 16,9% perempuan hamil mengalami hiperglisemia (peningkatan kadar gula dalam darah) dan 16% di antaranya mengidap diabetes pada kehamilan. Di Indonesia, angkanya bervariasi berkisar 1,9?3,6% dari seluruh kehamilan
Diabetes gestasional biasanya berkembang di trimester akhir, namun pada beberapa kasus bisa pada awal minggu ke-20 kehamilan. Apa penyebabnya? Selama kehamilan, plasenta menghasilkan berbagai hormon dengan kadar tinggi. Nah, hampir semua hormon tersebut mengganggu kerja insulin, sehingga gula darah ibu hamil pun meningkat.
Seperti halnya diabetes tipe lain, diabetes gestasional dapat didiagnosis dengan 2 pemeriksaan, yaitu gula darah puasa dan gula darah sewaktu (2 jam setelah makan). Batasan gula darah puasa 100 mg/dl, dan batasan gula darah sewaktu 140 mg/dl. Lebih dari itu digolongkan diabetes.
Ibu hamil dapat mengendalikan diabetes gestasional dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, dan, jika perlu, minum obat.
Mengontrol gula darah dapat mencegah kelahiran yang sulit dan membuat Ibu dan bayi sehat. Biasanya kadar gula darah ibu akan kembali normal dengan sendirinya setelah bersalin. Namun, pada sebagian ibu, kondisi ini bisa menetap hingga setelah melahirkan.
RELATED PRODUCTS