Ibu Pilih-Pilih Makanan, Anak Akan Mengikuti?
Pola makan sehat memang amat ditunjang oleh faktor lingkungan. Karena itulah peranan orangtua, terutama Ibu, menjadi begitu krusial. Ibu yang memiliki kebiasaan pilih-pilih makanan, sangat mungkin menurunkan perilakunya ini pada anak-anaknya.
Apakah hal ini masih bisa diperbaiki? Tentu bisa, yakni dengan Ibu menjadi role model yang baik. Tekad kuat Ibu bisa menjadi modal untuk menerapkan pola makan yang sehat untuk anak.
Karena anak (sebelumnya) pilih-pilih makan, ini yang bisa Ibu coba lakukan:
- Awali dengan membatasi secara bijak makanan yang amat anak sukai. Contoh, mi instan atau nasi goreng. Buatlah kesepakatan kapan anak dapat menikmati makanan-makanan tersebut.
- Langkah berikut adalah memperkenalkan makanan-makanan sehat (seperti sayuran atau buah-buahan). Ini pun perlu dilakukan dengan cara-cara persuasif dan bijaksana.
- Pahami, pengenalan makanan ini idealnya sudah dilakukan secara bertahap sejak anak mendapatkan MPASI (sekitar usia 6 bulan), sehingga wajar bila Ibu akan menghadapi penolakan saat meminta anak mencobanya.
- Bila ada penolakan dari anak, sekali lagi, carilah cara-cara kreatif dan persuasif. Misal, dengan mengolah sedemikan rupa sayuran menjadi hidangan yang lezat dan menarik, bisa juga menyajikan makanan dengan cara spesial sehingga si kecil tertarik.
- Usahakan untuk makan bersama, setidaknya satu kali dalam sehari. Pada saat ini hidangkan sajian-sajian yang lezat dan sehat, termasuk sayur-sayuran. Suasana makan bersama yang menyenangkan dan terjadwal, tak hanya membantu anak belajar mengenai disiplin, namun juga membantunya untuk memiliki pola makan yang lebih teratur.
Kesabaran dan keuletan Ibu adalah kunci dalam membentuk pola makan yang sehat pada anak. Selamat mencoba!
RELATED PRODUCTS