Tren

Waspada! Cari Tahu Cara Membedakan Gejala DBD dan COVID pada Anak

Demam Berdarah Dengue (DBD) dan COVID-19 sama-sama merupakan penyakit  infeksi yang disebabkan oleh virus. Kedua penyakit ini memiliki gejala yang mirip, seperti demam, tubuh lemas, badan terasa nyeri, dan lain sebagainya. Ini yang kerap membuat orang tua bertanya bagaimana cara membedakan gejala DBD dan COVID-19 pada anak. Pada live chat yang diselenggarakan MY BABY, dr. Melia Yunita M.Sc SpA menjelaskan ada beberapa perbedaan gejala khas pada DBD dan COVID-19 yang bisa diamati orang tua, seperti:

  • Perbedaan pada gejala demam
    Demam pada DBD biasanya demam tinggi dan mendadak. Misalnya, pada pagi hari, anak masih bermain, tapi di malam hari tiba-tiba mengalami demam tinggi mendadak sampai 39 oC. Ciri khas demam DBD juga biasanya akan tinggi terus, selama 2-7 hari. Sementara pada kasus COVID-19, demam umumnya bervariasi, ada penderita yang mengalami demam yang langsung tinggi, namun ada juga yang hanya anget-anget saja.
  • Perbedaan saat diberi paracetamol
    Pada kasus DBD biasanya setelah diberi obat penurun panas, paracetamol, pun suhu tinggi anak hanya turun sedikit, dari 40o menjadi 38o, misalnya, tidak sampai mencapai suhu normal. Demam pada kasus COVID-19 lebih bervariasi “Ada kasus anak dengan COVID-19, demamnya hanya satu hari, begitu diberi paracetamol langsung turun,” jelas dr. Melia. 
  • Perbedaan pada gejala penyerta
    Untuk COVID-19, umumnya demam akan disertai dengan gejala lain di saluran pernapasan, seperti anak mengalami batuk, pilek, dan sesak. Sementara demam pada DBD jarang disertai dengan gejala tadi. Keluhan penderita DBD biasanya demam disertai tubuh lemas dan ada keluhan pada perut, seperti anak merasa mual, muntah, nafsu makan turun, serta diare. Gejala khas DBD lainnya adalah adanya tanda pendarahan, seperti mimisan atau gusi berdarah.

Apa pun penyakitnya, baik COVID-19 maupun DBD, pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Untuk pencegahan DBD tak banyak berbeda dengan COVID-19, yakni ibu perlu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Hanya saja pada pencegahan DBD,  kebersihan lingkungan lebih diutamakan, seperti membersihkan wadah penampungan air, menutup rapat penampungan air agar nyamuk tidak bertelur di sana, serta menjaga daya tahan tubuh anak. Selain itu, si Kecil bisa menggunakan minyak anti-nyamuk yang aman untuk anak.

MY BABY Minyak Telon Plus Eucalyptus adalah minyak telon terbaik yang telah teruji secara klinis sehingga cocok untuk digunakan sehari-hari untuk si Kecil, bahkan untuk bayi dan newborn. Keunggulan lain MY BABY Minyak Telon Plus Eucalyptus adalah tidak lengket dan cepat menyerap di kulit.

MY BABY Minyak Telon Plus Eucalyptus memiliki formulasi paduan bahan alam, seperti Citronella, Chamomile, dan Eucalyptus yang bisa bermanfaat sebagai perlindungan dari gigitan nyamuk hingga 8 jam. Serta, menurut penelitian, Eucalyptus mampu menghambat pertumbuhan virus karena mengandung senyawa 1,8 cineol yang tentunya sangat kita butuhkan di masa pandemi seperti ini.

Nah, semoga Ibu sudah dapat membedakan gejala DBD dan COVID-19 pada anak!

Kategori:
Tren

SHARE