Kenali Ciri Speech Delay Pada 5 Tahapan Usia Si Kecil
Perkembangan bicara pada anak sangat bervariasi. Ada bayi yang sebelum satu tahun sudah bisa mengoceh sementara yang lain belum. Ini merupakan hal yang wajar. Namun, jika anak tampak tidak pernah menanggapi suara atau tidak pernah terdengar bersuara, anak harus segera diperiksakan ke dokter untuk melihat kemungkinan penyebab speech delay-nya.
Beberapa kasus speech delay (keterlambatan bicara) terkait dengan kemampuan bicara anak yang tampak ketinggalan dari teman-teman seusianya. Contoh, secara teori sebagian besar balita sudah bisa mengatakan sekitar 20 kata saat berusia 18 bulan, namun anak ternyata masih di bawah 20 kata. Ini yang kerap membuat bingung orang tua, apakah si Kecil hanya membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk mencapai keterampilan bicaranya atau sudah segera memerlukan perhatian medis.
Berikut 5 cara mengenali speech delay pada anak sesuai usianya yang perlu segera dikonsultasikan pada ahli:
Usia 12 bulan:
Anak tidak menggunakan gerakan, seperti menunjuk atau melambaikan tangan.
Usia 18 bulan:
a. Anak lebih memilih gerakan daripada bicara.
b. Tampak kesulitan meniru suara.
c. Kesulitan memahami permintaan sederhana, seperti "tolong ambil boneka itu".-
Usia 2 tahun:
a. Hanya bisa meniru ucapan/tindakan dan tidak bicara secara spontan.
b. Tidak bisa mengikuti permintaan sederhana.
c.Hanya mengucapkan bunyi/kata-kata tertentu berulang kali dan tidak dapat menggunakan bahasa lisan untuk berkomunikasi.
d. Memiliki nada suara yang tidak biasa (seperti suara serak atau sengau)
e.Bicaranya sulit dipahami tidak seperti anak seusianya
Setelah usia 2 tahun, kosakata anak harus meningkat dan anak sudah bisa menggabungkan 2—3 kata ke dalam kalimat, contoh “mau susu”. Ia juga bisa bertanya, "ini apa?". Waspadai bila anak belum menunjukkan perkembangan ini.
Pada usia 4 tahun, bicara anak harus sudah bisa dipahami orang lain, contoh dapat menyebutkan nama, umur, dan jenis kelaminnya dengan jelas.
Speech delay pada anak dapat disebabkan gangguan pendengaran, gangguan pada otak, autisme, atau gangguan pada organ mulut yang menyebabkan anak sulit melafalkan kata-kata. Untuk mencari penyebab speech delay terkadang diperlukan pemeriksaan yang teliti oleh dokter anak, dokter THT, dan psikolog atau psikiater anak.
Sumber:
www.kidshealth.org
www.idai.or.id
www.kidshealth.org
www.idai.or.id
RELATED PRODUCTS