Keuntungan Jika Bayi Tidur Tengkurap
Membedong adalah salah satu cara menstimulasi bayi untuk menghilangkan reflek moro, keterkejutan bayi akan suara atau getaran yang biasa dialami bayi baru lahir. Ini penting, karena bayi baru lahir tidak boleh terlalu lama dibiarkan mudah terkejut, supaya kelak tidak mudah kaget. Mudah kaget tidak bagus bagi stimulasi otak bayi untuk hal-hal yang rutin, juga untuk ketenangan dan emosinya.
Seperti kita tahu, zaman dahulu kala orang mungkin belum tahu bagaimana cara menenangkan bayi sehingga timbulah metode bedong. Dengan tangan dan kaki terbebat bayi tidak mudah terkejut. Kalaupun terkejut, tangan dan kakinya tak perlu mengeluarkan getaran. Tetapi, zaman sekarang metode bedong bisa diganti dengan metode lain begitu bayi puput pusar, yaitu dengan sering menengkurapkan bayi.
Membiarkan bayi tidur tengkurap juga bisa dilakukan sesering mungkin. Misalnya, saat bayi tidur di siang hari. Namun, kalau di malam hari bayi juga senang tidur tengkurap, perhatikan agar bayi punya kemampuan memiringkan wajah supaya bisa bernafas. Sebab banyak kasus sudden death syndrome karena bayi tidak dapat bernafas saat tidur.
Banyak keuntungan jika bayi tidur tengkurap, antara lain;
1. Proses pembentukan tengkorak bayi jauh lebih baik, karena proses bayi untuk punya energi mengangkat kepala jauh lebih baik, dan sangat menguatkan otot leher.
2. Menghilangkan reflek moro.
3. Membantu anak menjadi kuat.
Nah, lalu bagaimana kalau anak belum terbiasa tengkurap?
Deteksi dini tumbuh kembang anak perlu dilakukan dalam usia 5 bulan pertama. Urutannya berguling, tengkurap, lalu mengangkat kepala dan tubuh untuk melepaskan kontrol kekakuan.
Kontrol ini fungsinya akan terasa yakni memudahkan anak membaca dan menulis di usia TK-SD, juga ketika duduk, berdiri, dan berjalan. Bayi yang berdiri dulu baru duduk biasanya karena dulu sering ditetah. Orangtua kerapkali mengejar anak agar bisa duduk lebih dulu. Ingatnya selalu agar bisa duduk, berdiri, berjalan.
Hati-hati jika urutan perkembangan anak tidak sesuai, misalnya anak belajar mau duduk, tapi berguling-guling belum bisa. Dampaknya bisa terjadi delay pada pertumbuhan berikutnya. Karena itu, kejar dulu tahap perkembangan yang sebelumnya.
FOTO: TIDURTENGKURAP.JPG – HOLLYGOODWINSTUDIOS.COM
RELATED PRODUCTS
Minyak Telon Plus Lavender
LIHAT DETAIL >Fabric Softener Gentle Hug
LIHAT DETAIL >Hair & Body Wash Nourish & Smooth
LIHAT DETAIL >RELATED ARTICLES