Tumbuh Kembang

Manfaatkan Momen Lebaran Untuk Latih Kemandirian Anak

Banyak manfaat yang dapat kita petik dari Hari Raya Idul Fitri, salah satunya melatih kemandirian anak. Kemandirian merupakan keterampilan hidup yang perlu dilatih. Hanya saja, kita sebagai orang tua yang justru terkadang menjadi kendala utama dalam membangun kemandirian buah hati.

Contoh yang sederhana, saat nanti akan salat Id namun anak masih belum siap berpakaian, apa yang akan kita lakukan? Biasanya, kita akan membantu anak memakai baju, mengambilkan peci, kerudung, dan tak lupa peralatan salatnya.  Padahal Bu, saat kita melakukan segala sesuatu untuk anak, selain kita  mengirimkan pesan bahwa kita tidak memercayai kemampuannya, anak juga jadi tidak mandiri.

Jadi mulai sekarang, coba yuk kita menahan keinginan untuk melayani anak terus menerus. Berikut tips untuk mengajari anak-anak agar lebih mandiri:

1. Buatlah daftar

Buat daftar kegiatan yang bisa anak lakukan sendiri sesuai usianya. Untuk anak batita, misalnya, mengambil minum sendiri, makan sendiri, dsb. Sementara untuk anak-anak yang sudah duduk di bangku TK, kegiatan yang bisa dilakukan sendiri akan semakin banyak, termasuk mandi, menggosok gigi, membereskan ranjang tidurnya, dsb. Lakukan secara bertahap, agar tidak membebani anak.

2. Luangkan waktu

Tentu akan butuh waktu agak panjang saat anak sedang berlatih mengerjakan segala keperluannya sendiri, untuk itu mulailah hari lebih awal. Bangun lebih pagi, misalnya. Ibu juga akan lebih tenang saat tidak berpacu dengan waktu.

3. Lakukan kompromi

Jika anak tampak terbebani, bukalah ruang kompromi baginya. Contoh, saat ia masih kesulitan mengancingkan kemejanya, minta ia melakukan hanya bagian atas, sementara Ibu bagian bawahnya. Pujilah saat ia melakukannya dengan tuntas, ini akan membuat anak terus bersemangat.

4. Lupakan kesempurnaan

Terimalah bahwa anak tidak akan melakukan tugas sebaik Ibu. Jika ada tumpahan saat ia membuat susu, tunjukkan padanya bagaimana membersihkannya tanpa mengomel. Yakinkan ia bahwa itu bisa terjadi pada semua orang.

5. Berikan pujian dan motivasi

Saat si kecil terbalik memakai sepatunya, tak perlu mengkritiknya, katakan saja “Wah, Kakak sudah bisa pakai sepatu sendiri.Ibu yakin besok Kakak bisa pakai sepatu dengan benar.”

6. Pertimbangkan keadaan

Jika anak-anak sedang lelah, sakit, stres, tak perlu memperkenalkan tanggung jawab baru. Pada kondisi ini, kemungkinan ia akan meminta Ibu untuk kembali melakukan tugas-tugasnya. Ini normal. Untuk sementara berbagi beban dapat membantu mereka bangkit kembali lebih cepat daripada jika Ibu memarahinya.

Tentu, latihan kemandirian si kecil akan banyak menguji kesabaran Ibu. Untuk itu, cobalah untuk tetap bersikap santai saat menghadapinya.  Mungkin Ibu akan menemukan ranjang anak lebih berantakan dan makanan berceceran  di mana-mana. Namun berkah dari semua ini akan begitu luar biasa, karena anak yang mandiri akan lebih bertanggung jawab dan terbiasa mengelola masalahnya sendiri. Bukankah ini sebuah proses yang sangat berharga?

Kategori:
Tumbuh Kembang

SHARE