Tumbuh Kembang

Menghadapi Si Kecil Yang Penakut

Setiap orangtua pasti ingin ingin melihat anaknya tumbuh menjadi anak yang supel dalam bergaul, pemberani dan penuh percaya diri. Tetapi, pada perkembangannya, ada beberapa anak yang tumbuh menjadi anak yang penakut dan ‘nempel’ terus pada orangtuanya. Bila si Kecil juga memiliki sikap ini, Bunda jangan terlalu khawatir. Ada beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan agar Si Kecil tumbuh menjadi anak yang berani dan percaya diri.

Bagaimana anak bisa jadi penakut?
Si Kecil menjadi penakut bisa karena beberapa sebab, diantaranya adalah:

  • Aturan kaku dan ancaman. Si Kecil menjadi penakut dapat disebabkan oleh pola asuh orangtua yang keras, kaku dan kadang disertai ancaman, misalnya saat anak tidak mau belajar.
  • Ditakut-takuti. Tanpa Bunda sadari, mungkin Bunda melakukan ini pada si Kecil. Misalnya saat si Kecil tidak mau tidur atau malas mandi. Menakuti si Kecil mungkin membuat tugas Bunda lebih mudah, namun menakut-menakuti anak dengan hantu atau hewan yang ditakutinya menjadikan si Kecil anak yang penakut.
  • Tertular rasa takut. Hal ini umumnya didapatkan dari orang dewasa yang banyak menghabiskan waktu dengan si Kecil. Misalnya, Bunda takut pada kecoak, bila ketakutan ini sering diperlihatkan pada si Kecil, maka ia akan tumbuh dengan rasa takut yang sama.
  • Trauma. Pengalaman buruk yang membuat si Kecil terluka dan menangis akan menimbulkan rasa takut. Misalnya pengalaman saat dicakar kucing, bisa membuatnya takut pada kucing.

Bagaimana mengatasinya?
Peran orangtua sangat penting untuk mengubah seorang anak yang penakut. Bunda bisa melakukan hal-hal berikut ini untuk mengatasi rasa takut si Kecil:  

  • Kenali rasa takut si Kecil dengan memperhatikan kebiasaannya saat ia sedang ketakutan. Misalnya, si Kecil akan bermain dengan ujung bajunya saat takut, menangis atau bersembunyi. Saat menunjukkan sikap tersebut, ajak si Kecil bicara dan tanyakan apa yang membuatnya takut.
  • Jangan menertawakan atau melecehkan si Kecil yang sedang takut. Sebaiknya Bunda berempati, menghibur dan bersama si Kecil mencari cara mengatasi rasa takutnya.
  • Jangan menjadikan ketakutan si Kecil bahan obrolan atau olok-olok di depan orang lain. Si Kecil sudah mengenal rasa malu dan marah saat dijadikan bahan obrolan yang tidak menyenangkan tentang dirinya. Hal ini akan membuatnya semakin tidak percaya diri.
  • Bila si Kecil takut bertemu orang lain, dukung ia dengan selalu ada di dekatnya. Jangan tinggalkan si Kecil karena dapat memicu ketakutannya dalam jangka panjang. Yakinkan Si Kecil bahwa Ayah dan Bunda akan selalu ada untuknya.

Untuk membuat si Kecil menjadi lebih berani, Ayah dan Bunda harus lebih sabar karena rasa percaya diri dan keberanian anak akan tumbuh secara bertahap, tidak secara instan. Dengan ketelatenan orangtua, si Kecil pun akan berkembang menjadi anak yang percaya diri. 

Kategori:
Tumbuh Kembang

SHARE