Kenapa Si Kecil Jarang Menangis?
Tangisan merupakan salah satu cara bagi si Kecil berkomunikasi untuk menyampaikan apa yang dia rasakan. Misalnya saat si Kecil merasa haus, lapar, takut, mengantuk, bingung atau saat merasakan sakit pada tubuhnya.
Sebaiknya, Bunda perlu mengenal tangisan bayi, karena tidak semua bayi memiliki tangisan yang sama. Misal, bayi yang menangis karena lapar biasanya tangisannya berpola. Dia bisa menangis, lalu berhenti untuk bernafas, kemudian menangis lagi. Jika tangis karena kesakitan ditandai dengan suara melengking ke atas, diselingi rintihan dan rengekan. Namun, ada pula bayi yang hanya merengek atau mengerang bila haus.
Bagaimana bila si Kecil jarang menangis? Bila Bunda sudah memahami tanda-tanda kenapa si Kecil menangis, tentu si Kecil akan jarang menangis lama-lama karena kebutuhannya cepat terpenuhi. Hanya saja, jika Bunda mendapati si Kecil jarang menangis dan si Kecil menunjukkan hal-hal berikut, sebaiknya Bunda lebih waspada:
- Bayi tampak lemah dan pasif
- Bayi selalu tidur meski diberi rangsangan
- Bayi tidak mau menyusu
- Berat badan bayi tidak bertambah
- Bayi menangis dengan suara lemah
Bayi yang jarang menangis ini juga bisa merupakan gejala:
- Adanya kelainan pita suara, ditandai dengan bayi tampak menangis tapi tidak terdengar suara atau bunyi tangisan.
- Hipotiroid kongenital juga merupakan salah satu kondisi yang menyebabkan bayi jarang menangis, yang biasanya disertai adanya kelainan. Seperti bayi tampak tidak aktif dan banyak tidur, lidah besar dan terjulur, pusar menonjol dan kulit kering.
- Adanya gangguan perilaku.
Bunda bisa segera berkonsultasi ke dokter bila si Kecil menunjukkan tanda-tanda tersebut.
RELATED PRODUCTS