Memilih Botol dan Dot Bayi
Bunda masih ragu membeli dot dan botol bayi? Mana yang lebih baik, botol bayi berbahan kaca atau plastik? Simak penjelasan berikut supaya Bunda lebih paham memilih jenis botol dan dot bayi, serta kapan botol dan dot sebaiknya diganti.
Botol bayi
Saat ini di pasaran tersedia botol bayi yang terbuat dari bahan kaca dan plastik. Agar lebih yakin, berikut kelebihan dan kekurangan masing-masing botol.Bila Bunda lebih memilih botol bayi dari bahan plastik, pilihlah yang terbuat dari bahan polypropylene (pp) dan bebas Bisphenol A (BPA). Bayi yang terlalu banyak terpapar BPA akan mengalami masalah syaraf yang berhubungan dengan perilaku anak s. Serta dapat mengalami beberapa masalah kesehatan, seperti obesitas dan gangguan hormon. Umumnya botol bayi dari kaca bebas dari BPA, sedangkan botol dari plastik masih mengandung BPA. Karena itu, Bunda harus lebih berhati-hati saat memilih botol dari plastik. Botol dari plastik yang terbuat dari polypropylne (pp) dan bebas BPA memiliki lambang segitiga bernomor #5 di bagian bawah botol dan botol susu berwarna transparan yang tidak jernih (keruh). Kelebihan botol kaca adalah umurnya akan lebih awet dan tahan lama serta lebih mudah dibersihkan. Sayangnya, botol kaca akan lebih mudah pecah dan cukup menambah beban bawaan saat Bunda bepergian dengan Si Kecil. Sedangkan, botol plastik lebih ringan dan mudah dibawa-bawa, serta tidak mudah pecah.
Dot bayi
Saat memilih dot bayi yang harus diperhatikan adalah kenyamanan bayi. Dot yang baik bentuknya harus menyerupai puting payudara agar bayi merasa nyaman, baik saat menyusu pada ibu maupun dengan dot. Untuk ukuran, yang penting adalah ukuran lubang pada dot, bukan ukuran dot sendiri. Ukuran lubang ini disesuaikan dengan usia dan kemampuan isap bayi. Bayi baru lahir atau berusia beberapa bulan sebaiknya menggunakan dot dengan ukuran lubang kecil agar tetesan susu yang keluar sedikit dan tidak membuatnya tersedak. Lubang dot untuk bayi yang baru lahir adalah sekitar 1 tetes/detik ketika botol dalam keadaan terbalik.
Lalu, kapan sebaiknya dot dan botol bayi diganti dengan yang baru? Bila dot dan botol bayi sudah menunjukkan tanda-tanda seperti di bawah ini, sebaiknya Bunda segera membeli yang baru.
1. Botol susu retak atau pecah
2. Bocor ketika diisi atau sedang dihisap oleh si Kecil
3. Bila garis atau angka takaran pada botol sudah hilang/tidak jelas lagi. Biasanya ini diakibatkan botol sudah sering dicuci/direbus
4. Pertambahan usia si Kecil. Semakin besar anak maka kebutuhan minumnya juga akan meningkat. Botol susu ukuran kecil mungkin pas saat ia masih bayi tapi ketika umurnya bertambah ia juga perlu botol yang lebih besar.
5. Lubang dot terlalu kecil sudah tidak sesuai lagi dengan ukuran mulut dan kemampuan isap si Kecil
6. Lubang dot terlalu lebar karena gigitan si Kecil yang bisa membuat si Kecil tersedak
RELATED PRODUCTS