Tips Ibu Cerdas

Tips Menyimpan ASI

Bagi Bunda yang sedang menyusui, cara paling praktis untuk memberikan ASI tentu saja dengan menyusukannya langsung melalui payudara. Tapi bagaimana dalam kondisi darurat, saat Bunda tidak bisa memberikannya langsung? Tips berikut ini bisa membantu Bunda mengatasi masalah tersebut. 

Untuk Bunda ketahui, ASI perahan dapat disimpan selama sekitar 6-8 jam, dalam suhu ruangan (16?C–29?C) dan kualitasnya tetap optimal selama 3-4 jam  dalam kondisi yang sangat bersih.  

Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), cara terbaik menyimpan ASI adalah sebagai berikut: 

  • Simpan ASI perahan dalam botol kaca maupun wadah plastik berpenutup rapat, yang terbuat dari bahan bebas bisphenol A (BPA). Pastikan kemasan tidak mudah bocor maupun terkontaminasi. 
  • Sterilkan wadah ASI perah dengan mencucinya memakai air panas dan sabun.  Setelah itu keringkan semua bagian botol dengan baik.
  • Pasang label pada wadah ASI perah, sehingga Bunda tahu mana ASI perah yang harus didahulukan. Bila tempat penyimpanan ASI bercampur dengan bayi lain, tuliskan juga nama anak pada label tersebut sehingga tidak tertukar.
  • Buang sisa ASI yang tidak terminum, karena bisa berisiko terkontaminasi bakteri dari mulut bayi. 
  • Saat membekukan ASI, jangan simpan wadah ASI di pintu freezer karena suhunya langsung berubah saat pintu lemari es dibuka-tutup. Simpan ASI perah di freezer bagian dalam. 
  • Jangan mengisi wadah ASI terlalu penuh, karena saat dibekukan, volume ASI akan meningkat.
  • Pastikan wadah ASI tertutup rapat sehingga tidak ada kontaminasi bakteri dari udara di dalam freezer

Cara mencairkan ASI perah yang dibekukan:

  • Perubahan suhu yang drastis dapat merusak kualitas ASI. Jadi sebaiknya Bunda melakukan proses pencairan secara bertahap. Dimulai dengan memindahkan ASI dari freezer ke refrigerator, dan biarkan ASI mencair kurang lebih selama 1 malam. Setelah itu, Bunda baru bisa menghangatkannya, atau memberikan ASI dalam keadaan dingin. 
  • Ingatlah bahwa Bunda tak perlu merebus ASI perah yang sudah dibekukan. Hangatkan saja ASI beku di dalam wadahnya dengan meletakkannya dalam mangkuk/panci berisi air hangat. 
  • Jangan hangatkan ASI dengan microwave. Gelombang mikro dapat mengubah komponen ASI sehingga merusak kualitasnya. 
  • ASI beku yang sudah dicairkan harus dihabiskan maksimal selama 24 jam. Bila masih ada sisa, jangan dibekukan kembali; segera Bunda buang sisa ASI tersebut.

Kategori:
Tips Ibu Cerdas

SHARE