Tahapan Belajar Berenang Sesuai Usia
Setiap anak pasti senang bermain air. Nah, mengapa kesenangan ini tak dimanfaatkan untuk mengajarinya berenang? Manfaatnya banyak, lho.
Susan Meredith, dalam bukunya Teach Your Child To Swim, mengatakan, berenang bagi batita bukan sekadar olahraga, tapi juga membantu anak mengembangkan ketrampilan motoriknya menjadi kuat dan lebih cepat. Di samping tentunya untuk kesehatan dan kebugaran, sehingga anak tak gampang terkena penyakit.
Keuntungan lain, seperti dikatakan dr. Karel Staa, SpA dari RS Pondok Indah Jakarta, berenang dapat melatih kepercayaan diri dan mengembangkan inteligensi si anak. Bahkan, berenang juga bisa dijadikan ajang stimulasi psikologis karena terjadi interaksi keluarga yang melibatkan ayah, ibu, dan anak, bermain bersama-sama di dalam air. "Bila di dalam satu keluarga terjadi hubungan interaksi yang terus-menerus, nantinya hubungan emosional antaranggota keluarga akan menjadi baik," paparnya.
Lantas, kapan tepatnya si kecil diajari berenang? Menurut Karel, sejak bayi pun sudah bisa diajarkan berenang. "Lepas usia tiga bulan, jika kepalanya sudah tegak dan dinyatakan sehat baik secara motorik, pernapasan, pencernaan maupun jantung, bayi sudah bisa mulai diajarkan berenang," kata dokter yang mantan atlet renang ini. Tapi karena di Indonesia belumlah umum mengajari bayi berenang, Karel menganjurkan untuk mengajari si kecil kala sudah dalam hitungan balita. Ia menjamin, kemungkinan tenggelam sangat kecil bila orangtua sudah menyiapkan anak-anaknya belajar berenang dengan benar dan aman.
Mengenal Air
Sebagai tahap awal, kenalkan dulu si kecil pada air untuk menyesuaikan dirinya dengan air. Anda dapat melakukannya di rumah lewat bak mandi berbentuk bathtub atau "kolam renang" mini dari plastik yang dapat dipompa. Isi kolam plastik atau bathtub dengan air hangat setinggi kurang lebih 30cm atau setinggi dengkul anak. Sehingga, bila si kecil dalam posisi duduk, permukaan air berada sebatas dadanya. Biasanya, pada tahap awal ini si kecil akan duduk sambil tangannya menyibak-nyibakkan air.
Karel tak menganjurkan Anda mengajak si kecil ke kolam renang publik kendati di sana ada kolam mini untuk anak-anak. Karena pada tahap awal ini, unsur suasana yang cukup intim dan privacy antara Anda dan si kecil sangat diperlukan. Sedangkan suasana kolam renang yang biasanya ingar-bingar malah akan merusak pelajaran paling dasar tapi penting itu.Pada tahap pengenalan ini, agar anak senang dengan air, bawa serta mainan-mainan aneka warna yang dapat mengapung di air. Dengan demikian si kecil betah berlama-lama di air. Latihan pengenalan terhadap air ini dapat dilakukan setiap hari selama kurang lebih 15-20 menit sebelum si kecil dimandikan agar menjadi kebiasaan.
Mulai Mengapung
Bila si kecil tampak sudah akrab dengan air, Anda dapat mengajaknya ke kolam renang publik. Selain rasa percaya dirinya sudah tumbuh, "Motoriknya juga sudah semakin bagus. Enzim-enzim di tubuhnya juga sudah matang, nature. Sehingga bermain air tak lagi gampang menyebabkan penyakit," terang Karel.
Kemudian Anda dapat mulai mengajarinya gerakan mengapung di permukaan air. Dalam posisi tubuh si kecil telentang, letakkan telapak tangan Anda di bagian tengkuk dan bokongnya sehingga posisi tubuhnya sejajar dengan air. Kemudian giring si kecil dalam gerakan maju-mundur. Begitu pula saat si kecil dalam posisi tengkurap. Pastikan tinggi tubuhnya sejajar dengan permukaan air dengan menyangga bagian dada, perut dan pinggul si kecil. Usahakan agar kepalanya selalu menyembul di permukaan air.
Jika si kecil sudah mahir mengapung, Anda dapat melanjutkan "pelajaran" ke tahap berikutnya, yakni mengajarkan dasar-dasar gerakan renang seperti meluncur atau menggerak-gerakkan kaki dengan menggunakan alat bantu. Misalnya pelampung yang dililitkan di lengan, ban plastik yang dililitkan di pinggang, ataupun papan renang. "Biasanya, sebelum usia 3 tahun, dengan penanganan yang baik, anak-anak sudah dapat melakukan gerakan mengapung dengan baik tanpa alat bantu," terang Karel.
Selanjutnya, Anda juga perlu mengajari si kecil latihan bawah air. Pegang si kecil dalam posisi menggendong agar ia merasa aman dalam dekapan Anda. Kemudian, perlahan-lahan anak dibawa tenggelam dengan jalan menekuk lutut Anda. Sambil Anda menghitung dengan jelas di telinganya, "Satu, dua, tiga, masuk!" Pertahankan posisi si kecil dalam gendongan Anda, lalu perlahan-lahan muncul kembali di permukaan. Lakukan beberapa kali untuk melatihnya berada di bawah air.
Latihan ini sangat berguna untuk menambah rasa percaya diri anak dalam menghadapi air di kolam. Di samping itu ia jadi menguasai seluruh dasar-dasar renang. Meskipun begitu, jangan lupa selalu jaga agar si kecil tak tersedak atau menelan air.
FOTO: BAYI BERENANG.JPG – CO-PARENTMATCH.COM
RELATED PRODUCTS