Tips Ibu Cerdas

5 Tips Hindari Hyper Parenting

Hyper Parenting merupakan gaya pengasuhan jauh dari ideal yang pastilah ingin kita hindari. Namun, dalam website Hyper Parenting, dijelaskan mayoritas orang tua yang menerapkan gaya pengasuhan ini ternyata melakukannya secara tidak sadar. Tujuan awal mereka sebenarnya mulia, yakni ingin anak-anaknya sukses di dunia yang begitu kompetitif. Mereka lantas mengatur jadwal anak sedemikian rupa, mengikutkan anak untuk ikut les ini-itu, demi menjadikan anak sosok yang sempurna, penuh keberuntungan, kalau bisa penuh ketenaran.

Ini artinya, kita pun tanpa sadar dapat terseret menerapkan gaya pengasuhan ini. Lalu bagaimana cara menghindarinya? Berikut 5 tips hindari Hyper Parenting:

Masa kanak-kanak adalah persiapan, bukan pertunjukan
Cobalah untuk tidak selalu menuntut anak untuk terus berprestasi. Ini akan memberi tekanan yang terlalu besar tak hanya pada anak, namun juga bagi orang tua. Tidak ada yang harus mengikuti kompetisi sepanjang waktu, orang dewasa saja tidak mau, apalagi anak-anak.

Nikmati waktu kebersamaan
Hidup yang begitu singkat perlu kita nikmati. Ini termasuk menciptakan hubungan yang penuh kebahagian dengan anak, bukan hubungan yang sarat tekanan dan ketegangan. Masa kanak-kanak tidak perlu menjadi “treadmill” produktivitas dan perbaikan diri tanpa henti. Anak-anak pantas bersenang-senang. Dukungan tulus orang tua adalah memori yang sangat indah bagi anak-anak saat mereka tumbuh dewasa kelak.

Sesekali kosongkan jadwal anak
Karena khawatir anak-anak merasa bosan tanpa aktivitas, banyak orang tua menjadwalkan buah hatinya dengan berbagai les seminggu penuh. Maksudnya baik, namun Bu, jangan anggap waktu kosong itu tidak berguna, lo. Waktu kosong dapat mengajari anak berbagai hal. Salah satunya, menciptakan kebahagiaan mereka sendiri.

Keluarga adalah prioritas
Waktu berkumpul bersama keluarga harus sama pentingnya dengan pendidikan, olahraga, dan aktivitas lainnya. Jika Ibu terlalu sibuk sehingga hampir tidak pernah menghabiskan waktu bersama keluarga, berarti ada penyesuaian yang perlu dilakukan. Meski terkesan sederhana, sekadar membaca bersama Ibu, bermain game, atau ngobrol ngalor ngidul, akan memberi manfaat positif pada anak. Ia akan merasa dicintai dan dihargai sehingga merasa dirinya berarti. Perasaan positif ini merupakan cara yang paling efektif untuk meningkatkan harga diri seorang anak.

Jadilah panutan
Umumnya anak akan menjadikan orang tua sebagai role model dalam berperilaku. Karena itu, menjadi panutan akan jauh lebih efektif daripada memberi nasihat panjang lebar pada anak. Tanamkan nilai-nilai luhur dan selalu berusaha menjadi orang tua dengan pribadi yang lebih baik setiap harinya.

Kategori:
Tips Ibu Cerdas

SHARE