Menjadi Ibu Tanpa Stres di Tahun 2016
Menabung untuk dana pendidikan, dana pensiun, dan kesehatan, tahapan imunisasi anak, cuaca yang tidak terkendali, ancaman penculikan anak…
Pada dasarnya, memang banyak hal-hal yang memicu cemas dan stres sebagai ibu. Keinginan memberi yang terbaik untuk buah hati kadang memberikan tekanan yang sulit dihindarkan.
Tapi, bukankah ibu yang bahagia bisa menularkan kebahagiaan pula untuk keluarganya? Nah, mari lepaskan diri dari kondisi stres yang tak berkesudahan.
Tahun 2016 nanti, saatnya Anda mengubah cara main agar tidak lagi menjadi orangtua yang mudah stres.
Lorraine Thomas, pakar parenting, memberi beberapa tips menjadi ibu bebas stres yang akan berpengaruh positif juga pada pertumbuhan anak.
1. Tak Mudah Terganggu Hal Kecil
Ada hal kecil yang tak sesuai rencana, Anda memarahi orang di sekitar, termasuk anak. Saat anak nakal, Anda membentaknya dan mendapati buah hati sudah bisa kembali membentak Anda. Jangan sampai istilah tantrum pun menghinggapi Anda. Jadilah lebih tenang dan tak mudah terusik oleh hal-hal kecil.
Saat mainan anak berserakan, misalnya, alih-alih langsung memarahi anak dengan bentakan, coba tarik napas lalu ajak buah hati membereskannya sendiri, atau dengan bantuan Anda. Anda tak perlu lagi berteriak-teriak, masalah pun bisa cepat beres, kan?
2. Mulai Mendengarkan
Saat buah hati bercerita tentang hambatan di sekolah atau ia bertengkar dengan teman sebayanya, mungkin yang ada di pikiran Anda adalah bagaimana cara membantu supaya masalah anak selesai.
Lalu Anda mulai memberi instruksi bahwa anak harus melakukan ini dan itu, dengan beberapa alternatif. Apakah Anda yakin, itu yang diharapkan buah hati? Terkadang, saat anak bercerita, ia semata ingin didengarkan.
Saat Anda memotong ceritanya dengan berbagai saran, bisa jadi buah hati malah kehilangan waktu berceritanya. Coba mendengarkan dengan tenang. Ada kalanya, Anda tak perlu menghabiskan energi untuk menyelesaikan "masalah" Si Kecil dan di lain sisi, ada kalanya anak hanya ingin bercerita, bukan digurui.
3. Terbuka dan Mau Mencoba Hal Baru
Ingin bergabung dengan ibu-ibu blogger? Atau ikut workshop-workshop crafting yang saat ini sedang marak? Ayo, lakukan sekarang juga. Kegiatan baru yang sesuai hobi kadang membuat Anda merasa lebih bahagia dan menghargai diri sendiri.
Sama halnya bila buah hati ingin belajar main sepeda atau mencoba flying fox untuk anak-anak. Jangan lantas melarangnya karena takut itu membahayakan. Beri kesempatan anak untuk berani mencoba, tapi pastikan didampingi oleh tenaga profesional.
Ketakutan dan kekhawatiran memang sering kali menjadi penyebab stres. Tapi jangan sampai ini menghambat kreativitas.
4. Bijak Menyerap Informasi
Di era serba digital ini, begitu banyak informasi bertebaran. Sebutlah di Facebook, Twitter, Instagram, forum ibu, dan lainnya, banyak opini atau perspektif baru yang kita baca.
Tapi jujur saja, ada kalanya informasi tersebut juga tidak menyenangkan hati Anda, bukan? Malah, di media sosial yang serba bebas bisa kita temukan juga opini-opini yang seakan menghakimi Anda.
Nah, di era ini setiap orang memang harus mulai bijak menyerap informasi. Jangan mudah percaya informasi yang tak jelas asal-usulnya, jangan pula mudah tersulut emosi oleh pendapat orang yang tak sejalan dengan Anda.
5. Tak Perlu Selalu Merasa Bersalah
Untuk banyak hal, mungkin Anda sering merasa bersalah. Karena harus meninggalkan anak untuk pergi ke kantor, karena tak bisa menyiapkan makan malam istimewa seperti yang disajikan teman Anda untuk suaminya, atau hal-hal lain.
Dalam dunia parenting, tiap orang punya pengalaman yang berbeda. Apa yang Anda lihat sempurna pada keluarga lain, belum tentu bisa sempurna jika Anda terapkan pada keluarga Anda. Jadi, berhentilah khawatir atau panik dengan hal-hal yang belum tentu sesuai dengan Anda.
FOTO: motherandbaby.co.uk
RELATED PRODUCTS